Hitstat

14 September 2019

Lukas - Minggu 31 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Luk. 10:25-37; 10:33
Doa baca: “Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.” (Luk. 10:33)


Prototipe Kehidupan yang Layak untuk Menjadikan Dia sebagai Manusia-Penyelamat


Tuhan Yesus menempuh kehidupan manusia sejati berdasarkan pikiran, tekad, dan emosi Allah – untuk mengekspresikan Allah dalam atribut Allah. Dia hidup berdasarkan pikiran, tekad, dan emosi Allah untuk mengekspresikan Allah dalam atribut Allah. Dalam Injil Lukas terdapat banyak teladan tentang kehidupan Manusia-Penyelamat. Misalkan dalam kasus orang Samaria yang murah hati (Luk. 10:25-37), kehidupan insani orang Samaria yang murah hati ini mengekspresikan Allah, kasihnya bukan hanya kasih insani, tapi adalah kasih insani yang diteguhkan, dikuatkan, dan diperkaya oleh kasih ilahi sehingga kasihnya adalah kasih yang unggul.

Dalam hal Manusia-Penyelamat datang kepada Zakheus (19:1-10) dan dalam hal pemberesan terhadapnya, kita nampak sesuatu yang ilahi. Di dalam Dia ada sesuatu yang begitu menarik Zakheus, ini lebih dari sekedar kemahatahuan ilahi-Nya, yang membuat Zakheus mencari bahkan menerima Dia dalam rumahnya. Inilah hayat dan kehidupan Manusia-Allah.

Pikiran, tekad, dan emosi manusia yang dimiliki Tuhan Yesus menjadi organ untuk menampung hayat Allah – menampung pikiran, tekad, dan emosi Allah. Kebajikan manusia-Nya menjadi kulit luar, gambar, untuk mengekspresikan atribut Allah supaya Allah dapat diekspresikan dalam kehidupan manusia. Dari hal ini kita nampak bahwa kebajikan insani kita – kasih, terang, kudus, dan benar – sama seperti kulit luar, gambar yang diciptakan oleh Allah dalam Kejadian 1:26. Jika Dia hidup di bumi hanya untuk waktu yang singkat, maka hanya ada ekspresi yang sesaat saja dari atribut ilahi dalam kehidupan-Nya. Selamat tahun-tahun-Nya di bumi, Dia terbukti tanpa cacat atau ketidaksempurnaan. Inilah yang membuat Dia layak menjadi Manusia-Penyelamat. Kehidupan-Nya menyusun suatu prototipe bagi kaum beriman-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Lukas, Buku 3, Berita 61

No comments: