Hitstat

03 January 2020

Yohanes - Minggu 07 Jumat

Pembacaan Alkitab: Yoh. 5:19-47; Rm. 5:6
Doa baca: “Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang fasik pada waktu yang ditentukan Allah.” (Rm. 5:6)


Hayat bukan Tuntutan


Setiap orang pasti memiliki kedambaan dalam hatinya untuk bisa mencapai standar tertinggi dari kehidupan manusia dan agama menawarkan hal tersebut. Agama menawarkan penghidupan yang kudus, sabat (perhentian) kudus, malaikat-malaikat, dan keselamatan. Tetapi, mustahil seorang manusia dapat memelihara atau melaksanakan agama yang demikian. Hal ini terlihat dalam Yohanes 5 yang memberi gambar bahwa seseorang di dunia ini tidak mampu untuk melakukan apa-apa. Ia tak mampu mengangkat tilamnya. Bahkan, berdiri dan berjalan pun ia tidak mampu. Yohanes 5:25 mengatakan, “Orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah.” Kondisi ini menunjukkan kematian rohani. Seseorang yang mati tidak mampu melakukan apa- apa. Seseorang yang mati hanya memerlukan satu hal yaitu hayat.

Saudara saudari, janji-janji yang diberikan oleh agama kepada kita sangatlah baik. Namun, ketika mencoba menjalankannya, apakah Anda pernah merasakan gagal, tidak mampu, dan tertekan? Inilah yang dituntut oleh agama. Agama berjanji memberikan keselamatan, namun dengan syarat yakni, Anda sendirilah yang melakukannya. Anda harus berusaha dengan sekuat tenaga Anda. Namun, hal ini bertolak belakang dengan kedatangan Putra Allah. Putra Allah datang membawakan hayat, kehidupan, sehingga kita sekarang mampu menempuh hidup yang kudus dan memiliki perhentian.

Seringkali ketika menempuh kehidupan yang penuh tekanan, kita lupa bahwa kita memerlukan hayat. Padahal, Putra Allah telah datang ke dunia untuk memberikan hayat kepada kita. Namun, kita masih berusaha dengan kemampuan kita sendiri. Tetapi jangan khawatir! Putra Allah ini tahu keperluan Anda. Ia mau datang kepada Anda dan bertanya kepada Anda, “Maukah engkau sembuh?” Oh, betapa besar pengharapan yang Ia berikan kepada kita. Terhadap pertanyaan-Nya, marilah kita merespon, “Ya Tuhan, aku mau menerima firman-Mu! Aku mau sembuh!”


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 14

No comments: