Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:1-15; 11:25
Doa baca:
“Jawab
Yesus kepadanya, 'Akulah kebangkitan dan hidup; siapa saja yang percaya
kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati.” (Yoh. 11:25)
Dua Aspek
Hayat Kristus
Hayat Kristus memiliki dua
aspek yaitu aspek menghasilkan dan aspek penebusan. Terdapat lima roti jelai di
dalam Yohanes pasal 6. Jelai melambangkan Kristus yang bangkit (Im. 23:10)
menjadi suplai hayat kita. Bagaimana mungkin Kristus bangkit dalam pasal 6,
padahal Ia belum disalibkan. Kita perlu sadar bahwa dalam Alkitab, bahkan
sebelum Dia disalibkan, Kristus sudah mengatakan bahwa Ia adalah kebangkitan
dan hidup (Yoh. 11:25). Di dalam Tuhan Sang Kekal, tidak ada unsur waktu. Kita
mendapat rawatan dari Kristus yang bangkit ini. Angka lima dalam lima roti
jelai melambangkan tanggung jawab Kristus dalam merawat kita. Empat mewakili
makhluk ciptaan (Why. 4:6), dan satu mewakili Sang Pencipta (1 Kor. 8:6). Lima
roti jelai melambangkan Tuhan Sang Pencipta (satu) ditambah makhluk ciptaan
(empat) bertanggung jawab merawat kita—artinya, dalam keinsanian-Nya, Kristus
yang bangkit memikul tanggung jawab ini. Dua ekor ikan, hayat hewani,
melambangkan aspek penebusan dari hayat Kristus. Sebagaimana ikan hidup di
dalam air asin, ikan tersebut tidak menjadi asin. Kristus hidup di dunia yang
setani dan penuh dosa untuk menebus kita, tanpa terpengaruh oleh perusakannya.
Angka dua berarti kesaksian (Why. 1:13).
Sebelum manusia jatuh,
manusia hanya makan hayat nabati (Kej. 1:29). Tetapi setelah manusia jatuh,
diperlukan hayat hewani (Kej. 9:3). Perjanjian Lama memberikan banyak gambaran
mengenai dua aspek ini. Contohnya, Kain hanya mempersembahkan sayur-mayur,
sehingga ditolak oleh Allah; namun Habel mempersembahkan kurban hewan, yang
mengalirkan darah, sehingga diperkenan Allah (Kej. 4:3-5). Ketika Tuhan Yesus
mati, darah dan air keluar—darah adalah untuk menebus kita, air melahirkan kita
kembali (Yoh. 19:34). Biarlah dengan makin mengenal aspek hayat Kristus, kita
dapat mengalaminya dengan kaya.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment