Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:60-71
Doa baca: “Rohlah yang memberi hidup,
daging sama sekali tidak berguna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu
adalah roh dan hidup.” (Yoh. 6:63)
Firman Hayat sebagai Wujud Roti Hayat
Kristus sebagai roti hayat
terwujud konkret dalam firman hayat. Roh itu memang ajaib, namun terlalu
misterius. Kita memerlukan sesuatu yang solid, yang kelihatan, yang dapat
dijamah—firman hayat. Dalam ayat 63, Tuhan berkata bahwa “Perkataan-perkataan
yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.” Perkataan-perkataan Tuhan adalah
perwujudan Roh hayat. Begitu kita menggunakan roh kita untuk menerima
perkataan-Nya, kita mendapatkan Roh hayat itu.
Ketika kita percaya kepada
firman, kita menerima Roh. Kristus yang telah bangkit adalah Roh, Roh itu
adalah firman. Kini, dari hari ke hari, kita menikmati Kristus yang ajaib, yang
telah bangkit ini, sebagai makanan, hayat, dan suplai hayat kita. Dia adalah
Roh yang memberi hayat dan Dia dalam firman hayat. Tuhan telah berinkarnasi,
tersalib, bangkit, naik ke surga, bertransfigurasi dari daging menjadi Roh
serta terwujud ke dalam firman.
Pekerjaan yang Allah
kehendaki dan tentukan untuk kita lakukan ialah percaya ke dalam Putra-Nya.
Percaya ke dalam Dia berarti menerima-Nya dan bersatu, berbaur dengan Dia.
Ketika kita percaya ke dalam-Nya, terjadi persatuan dan kesatuan antara kita
dengan Kristus. Kita masuk ke dalam-Nya dan menerima-Nya ke dalam kita.
Bagi kita, bekerja bagi
Allah ialah makan Kristus, menerima Dia, dan hidup oleh Dia. Melalui makan dan
minum Kristus, kita akan dipenuhi Kristus. Makan Dia bukan perkara satu kali
untuk selamanya, melainkan pengalaman terhadap Tuhan dari hari ke hari, bahkan
dari saat ke saat. Karena itu, kita harus mengontak Tuhan dan makan Dia sebagai
suplai hayat kita. Kita harus menggunakan Roh kita untuk memakan Dia sebagai
firman dan sebagai Roh. Kemudian kita menerima Dia ke dalam kita, mencerna Dia,
mengalami Dia dan menerapkan Dia senantiasa. Inilah jalan hayat ilahi dalam
kehidupan kita sehari-hari.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment