Hitstat

22 January 2020

Yohanes - Minggu 10 Rabu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 8:1-11, 24, 28, 32-34, 51-52
Doa baca: “Jawabnya, 'Tidak ada, Tuan.' Lalu kata Yesus, 'Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang, jangan berbuat dosa lagi.'” (Yoh. 8:11)


Hayat-Nya Mengalahkan Sifat dan Akibat Dosa


Yesus adalah satu-satunya Orang yang tak berdosa di alam semesta ini. Karena Ia tidak berdosa, maka hanya Ia yang bersyarat untuk menghukum kita. Tetapi Ia tidak menghukum kita. Sebaliknya, Ia ditinggikan dalam bentuk ular bagi orang berdosa untuk menanggulangi sifat ular (Yoh. 8:28).

Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, Iblis menginjeksikan dirinya ke dalam kita. Dengan demikian, dosa tidak hanya bersifat objektif – suatu perbuatan lahiriah, dosa pun ada di dalam sifat kita, sangat subjektif. Dosa tidak lagi di luar diri kita, melainkan di dalam kita. Dosa bahkan sudah menjadi diri kita, di dalam sifat kita. Segala sesuatu yang di luar tidak dapat membantu kita menanggulangi dosa yang ada dalam sifat kita. Maka, kita memerlukan satu hayat yang lain, hayat yang lebih kuat, limpah, dan unggul untuk membebaskan kita dari perbudakan ini. Kita memerlukan Tuhan Yesus sendiri masuk ke dalam kita sebagai hayat kita, guna melawan sifat ular yang ada di dalam kita. Hanya Yesus yang dapat melakukan ini karena Ia adalah Yehova, Sang “Aku adalah.” Hanya Tuhan yang layak mengampuni dosa manusia dan membebaskan manusia dari perbudakan dosa (Yoh. 8:32-34). Hayat ilahi-Nya lebih tinggi dari hayat manusia ataupun hayat Iblis. Ketika masuk ke dalam kita, hayat ilahi ini mengalahkan hayat dan sifat ular.

Tidak hanya mengalahkan hayat dan sifat ular, Tuhan juga menyelamatkan manusia dari kematian. Kita tahu bahwa akibat dari dosa adalah kematian (maut). Ketika Tuhan menanggulangi dosa, dengan sendirinya akibat dosa—kematian, ditanggulangi. Agama dan hukum Taurat tidak dapat melakukan hal ini karena mereka adalah milik pohon pengetahuan yang menghasilkan kematian (Kej. 2:17). Sebaliknya, Yesus adalah pohon hayat yang menghasilkan hayat (Kej. 2:9). Hanya Dia yang dapat menyelamatkan manusia dengan mengubah maut menjadi hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 19

No comments: