Hitstat

10 January 2020

Yohanes - Minggu 08 Jumat


Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:16-59
Doa baca: “Akulah roti kehidupan yang telah turun dari surga. Jikalau seseorang makan roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” (Yoh. 6:51)


Hayat Kebangkitan Kristus


Agar Tuhan dapat kita makan dan menjadi hayat kita, Tuhan perlu disembelih. Dalam ayat 51b Tuhan berkata, “Dan roti yang akan Kuberikan itu ialah daging-Ku yang akan Kuberikan untuk hidup dunia.” Tuhan telah memberikan tubuh-Nya, yaitu daging-Nya, mati bagi kita, agar kita mendapatkan hayat. Dalam ayat 52, Tuhan berkata bahwa darah-Nya juga diperlukan dalam penebusan. Ayat 54 membicarakan daging dan darah ini secara terpisah, sehingga menyatakan kematian-Nya. Makan daging-Nya dan minum darah-Nya berarti menerima Dia sebagai hayat dan suplai hayat di dalam penebusan-Nya, melalui percaya kepada apa yang Ia kerjakan bagi kita di kayu salib.

Walaupun Ia telah disalibkan dan disembelih, namun Ia hidup. Dia adalah satu-satunya yang hidup dalam kebangkitan. Tuhan harus bangkit, baru bisa tinggal di dalam kita menjadi hayat dan suplai hayat kita (ayat 56). Makan Tuhan Yesus berarti menerima Dia ke dalam kita, tercerna secara hayat oleh manusia baru yang dilahirkan kembali, kemudian kita hidup berdasarkan Tuhan yang kita terima. Setelah bangkit, Tuhan naik ke surga. Naik ke surga adalah bukti telah rampungnya karya penebusan-Nya (Ibr. 1:3). Hal ini membuktikan bahwa karya-Nya di atas salib telah memuaskan Allah Bapa.

Setelah kebangkitan dan melalui kebangkitan, Tuhan Yesus menjadi Roh pemberi-hayat, sehingga Ia bisa menjadi hayat dan suplai kita. Ketika kita menerima Dia sebagai Juruselamat yang mati tersalib dan bangkit, Roh pemberi-hayat segera masuk ke dalam kita, memberikan hayat yang kekal kepada kita. Kita bisa membuktikan hal ini melalui menyeru nama Tuhan Yesus. Ketika kita menyeru, “Oh, Tuhan Yesus!” kita akan menerima Roh itu, karena hari ini Tuhan Yesus adalah Roh itu. Roh itu adalah persona Tuhan Yesus yang terkasih.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 16

No comments: