Hitstat

25 January 2020

Yohanes - Minggu 10 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 8:21-59
Doa baca: “Maka kata Yesus, 'Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.” (Yoh. 8:28).


Persona Tuhan dalam Kitab Yohanes


Selain mewahyukan tentang pemberesan dosa, Yohanes 18 juga mewahyukan persona Tuhan. Tuhan adalah Yehova, Sang “Aku adalah” yang Agung (Yoh. 8:24, 28, 58, Kel. 3:14) Dia adalah yang ada dan sudah ada, dan yang akan akan datang, yaitu yang ada dengan sendirinya dan kekal ada (Why. 1:4; Kel. 3:14-15). Nama Yehova ini adalah yang dipakai Allah dalam hubungan-Nya dengan manusia (Kej. 2:7). Karena Tuhan adalah Sang “Aku adalah” yang Agung, berarti Dia adalah segala sesuatu yang kita perlukan.

Sebagai Sang “Aku adalah” yang Agung, Allah yang kekal, Tuhan ada sebelum Abraham dan lebih besar daripada Abraham (Yoh. 8:53). Tuhan mengatakan, “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, sebelum Abraham ada, Aku telah ada” (Yoh. 8:58). “Aku telah ada” seharusnya diterjemahkan “Aku adalah.” Ini berarti Dia adalah Sang “Aku Adalah” baik di masa lampau, kini, atau kelak.

Pada aspek lain, Tuhan adalah Putra sebagai realitas (Yoh. 8:32, 36) untuk menyalurkan semua unsur ilahi ke dalam orang-orang yang percaya kepada-Nya. Di aspek lainnya lagi, Tuhan adalah Anak Manusia (Yoh. 8:28). Allah perlu menjadi Anak Manusia untuk mengampuni dosa karena bila Yehova mengampuni dosa, Ia membuat diri-Nya tidak benar. Satu-satunya jalan bagi Allah untuk mengampuni dosa adalah melalui penebusan, di mana Anak Manusia harus ditinggikan di atas salib.

Injil Yohanes juga mewahyukan bahwa Tuhan adalah firman dan Roh. Jika kita menjamah Roh itu dan menerima firman, kita akan memperoleh Tuhan sendiri, sumber hayat yang kekal. Injil Yohanes adalah kitab hayat, di mana kisah-kisah di dalamnya tidak pernah memberi jawaban menurut pohon pengetahuan baik dan jahat, melainkan selalu memalingkan orang kepada pohon hayat. Ketika kita mempunyai hayat, semuanya akan baik.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 2, Berita 20

No comments: