Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:1-15; Mat. 15:26-27
Doa baca:
“Tetapi
Yesus menjawab: 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan
melemparkannya kepada anjing.' Kata perempuan itu: 'Benar Tuhan, namun anjing
itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.'” (Mat. 15:26-27)
Kristus
sebagai Makanan yang Limpah
Lima roti jelai dan dua ekor
ikan berasal dari anak kecil adalah fakta yang menarik. Tuhan Sang Pencipta
yang Mahabesar ingin menunjukkan kepada kita bahwa Dia datang sebagai suplai
hayat “menjadi kecil” cukup untuk kita makan. Orang-orang yang menuntut
mukjizat mengira Kristus adalah nabi yang dijanjikan Allah (Yoh. 6:14; Ul.
18:15, 18), dan ingin memaksa Tuhan menjadi raja mereka (Yoh. 6:15), namun Dia
tidak mau menjadikan diri-Nya tokoh agama, sebaliknya Ia rela menjadi roti dan
ikan yang kecil supaya kita dapat memakannya. Kita perlu terkesan ketika
melihat bahwa lima roti dan dua ikan kecil tersebut dibawa oleh seorang anak
kecil, menyatakan kekecilan Tuhan sebagai suplai hayat begitu mustika bagi
kita.
Dalam Matius pasal 15, Tuhan
mewahyukan diri-Nya sebagai remah-remah roti, remukan yang kecil-kecil dari
roti. Masih ingatkah bahwa perempuan Kanaan tersebut tidak kecewa oleh
kata-kata Tuhan yang keras serta oleh fakta yang mengatakan bahwa ia seekor
anjing. Tuhan mengapresiasi iman perempuan tersebut—karena imannya, ia dapat menikmati
Kristus sebagai makanannya, suplai hayatnya. Tidak hanya kecil, Kristus sebagai
suplai hayat juga limpah. Hanya lima ketul roti sudah cukup limpah untuk
mengenyangkan lima ribu orang. Bahkan masih tersisa dua belas bakul yang
melambangkan keluapan kelimpahan suplai hayat Kristus. Angka dua belas
melambangkan kelengkapan dan kesempurnaan kekal, kelebihan makanan tersebut
malah melampaui jumlah yang semula. Abad demi abad, Kristus telah mengenyangkan
berjuta-juta orang, namun apakah Kristus yang kecil ini sudah menjadi
kelimpahan kita? Dia sebagai makanan hari ini ada dalam firman, ketika datang
pada firman, kita perlu menggunakan roh kita, sehingga kita bisa dikenyangkan.
Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 15
No comments:
Post a Comment