Hitstat

08 January 2020

Yohanes - Minggu 08 Rabu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 6:1-15; Mat. 15:26-27
Doa baca: “Tetapi Yesus menjawab: 'Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.' Kata perempuan itu: 'Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.'” (Mat. 15:26-27)


Kristus sebagai Makanan yang Limpah


Lima roti jelai dan dua ekor ikan berasal dari anak kecil adalah fakta yang menarik. Tuhan Sang Pencipta yang Mahabesar ingin menunjukkan kepada kita bahwa Dia datang sebagai suplai hayat “menjadi kecil” cukup untuk kita makan. Orang-orang yang menuntut mukjizat mengira Kristus adalah nabi yang dijanjikan Allah (Yoh. 6:14; Ul. 18:15, 18), dan ingin memaksa Tuhan menjadi raja mereka (Yoh. 6:15), namun Dia tidak mau menjadikan diri-Nya tokoh agama, sebaliknya Ia rela menjadi roti dan ikan yang kecil supaya kita dapat memakannya. Kita perlu terkesan ketika melihat bahwa lima roti dan dua ikan kecil tersebut dibawa oleh seorang anak kecil, menyatakan kekecilan Tuhan sebagai suplai hayat begitu mustika bagi kita.

Dalam Matius pasal 15, Tuhan mewahyukan diri-Nya sebagai remah-remah roti, remukan yang kecil-kecil dari roti. Masih ingatkah bahwa perempuan Kanaan tersebut tidak kecewa oleh kata-kata Tuhan yang keras serta oleh fakta yang mengatakan bahwa ia seekor anjing. Tuhan mengapresiasi iman perempuan tersebut—karena imannya, ia dapat menikmati Kristus sebagai makanannya, suplai hayatnya. Tidak hanya kecil, Kristus sebagai suplai hayat juga limpah. Hanya lima ketul roti sudah cukup limpah untuk mengenyangkan lima ribu orang. Bahkan masih tersisa dua belas bakul yang melambangkan keluapan kelimpahan suplai hayat Kristus. Angka dua belas melambangkan kelengkapan dan kesempurnaan kekal, kelebihan makanan tersebut malah melampaui jumlah yang semula. Abad demi abad, Kristus telah mengenyangkan berjuta-juta orang, namun apakah Kristus yang kecil ini sudah menjadi kelimpahan kita? Dia sebagai makanan hari ini ada dalam firman, ketika datang pada firman, kita perlu menggunakan roh kita, sehingga kita bisa dikenyangkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 15

No comments: