Hitstat

21 April 2006

Kejadian Volume 1 - Minggu 1 Jumat

Sebab Pemberontakan Iblis
Yehezkiel 28:17
“Engkau sombong karena kecantikanmu, hikmatmu kaumusnahkan demi semarakmu. Ke bumi kau Kulempar, kepada raja-raja engkau Kuserahkan menjadi tontonan bagi matanya.”

Iblis memberontak terhadap Allah karena kesombongan hatinya. Ia sombong karena kecantikannya, hikmatnya ia musnahkan demi semaraknya (Yeh. 28:17). Ia “penuh hikmat dan maha indah”, “gambar dari kesempurnaan” (Yeh. 28:12). Ini berarti ia sepenuhnya sempurna dan tidak bercacat sedikit pun. Tetapi ia terpesona memandang kecantikannya dan menjadi sombong. Ia melihat kesemarakannya dan menjadi binasa. Memandang kepada apa yang dijadikan Allah pada diri kita dan melupakan diri Allah sendiri selalu membuat kita sombong. Kesombongan itulah penyebab pemberontakan Iblis. Karena itu, rasul tidak mengizinkan orang yang baru bertobat menjadi penatua, “agar jangan menjadi sombong dan kena hukuman Iblis” (1 Tim. 3:6).
Semua kebajikan dan segala karunia rohani dapat diperalat Iblis untuk membuat kita sombong. Bahkan Rasul Paulus sendiri pun bisa saja “meninggikan diri karena pernyataan-pernyataan yang luar biasa itu” (2 Kor. 12:7). Iblis yang congkak itu masih berkeliaran di bumi untuk mencari mangsanya, yaitu orang sombong yang dapat ditelannya (1 Ptr. 5:8). Tetapi, ia tidak berkuasa atas diri Tuhan Yesus (Yoh. 14:30), karena Tuhan Yesus merendahkan diri-Nya hingga taat sampai mati (Flp. 2:8).
Dalam 1 Petrus 5:5 dikatakan, “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati”. Ini berarti, terhadap orang yang sombong, Allah akan menentangnya; terhadap orang yang rendah hati, Allah akan memberi karunia kepadanya. Jika kita pada hari ini ingin mendapatkan karunia Allah, kita harus memiliki satu sikap yang mendasar, yaitu rendah hati.

Apakah Alkitab Bertentangan Dengan Geologi?
Kej. 1:1-2

Para ahli geologi dan arkeologi berkata bahwa umur bumi ini jutaan tahun. Namun bila kita menghitung rentang waktu antara Adam sampai sekarang ini, kita akan menemukan angka kira-kira enam ribu tahun. Bagaimanakah kita menjelaskan hal ini?
Dalam bukunya “Earth’s Earliest Ages”, G.H. Pember mengatakan bahwa di antara Kejadian 1:1 dan 1:2 terdapat suatu “masa selang.” Berapa lamakah masa selang ini? Tak seorang pun dapat mengatakan berapa lama masa selang itu dan apa yang terjadi di atas permukaan bumi dan di atmosfer sebelum terjadi kondisi yang gersang dan kosong; Alkitab tidak memberi tahu apa-apa tentang hal ini. Tetapi, yang pasti, Alkitab tidak pernah mengatakan bahwa bumi kita hanya berumur enam ribu tahun. Namun kita yakin bahwa sejarah manusia memang hanya berumur sekitar enam ribu tahun.
Masa selang yang panjang ini mencakup seluruh periode sejarah pra-Adam. Di masa selang inilah terjadi pemberontakan Iblis yang menyeret sepertiga malaikat dan makhluk-makhluk hidup di bumi. (Telah kita bahas bahwa Iblis asalnya adalah penghulu malaikat yang diciptakan Allah jauh sebelum manusia). Allah menghakimi bumi dan seluruh makhluk hidup yang ikut memberontak tersebut dengan air. Itulah sebabnya bumi terendam air. Tidak heran jika hari ini, para ahli dapat menemukan fosil yang umurnya jutaan tahun. Fosil-fosil itu pasti berasal dari makhluk-makhluk hidup yang terendam dalam air tersebut.

Dari sisa-sisa fosil, kita bisa melihat adanya kebuasan dan pembantaian. Bahkan penyakit dan kematian yang merupakan akibat dosa. Ini menjadi gambaran umum di antara makhluk hidup di bumi. Fakta ini menunjukkan bahwa fosil itu tidak berkaitan dengan dunia kita, sebab Alkitab menyatakan bahwa segala sesuatu yang diciptakan Allah selama enam hari itu baik, dan tidak ada kejahatan sampai Adam berbuat dosa. Karena itu, fosil adalah sisa-sisa makhluk sebelum jaman Adam, dan juga menunjukkan tanda-tanda adanya penyakit, kematian, dan saling menghancurkan. Ini merupakan bukti milik jaman yang lain dan noda sejarah dosa mereka, sejarah yang diakhiri dengan hancurnya diri dan tempat tinggal mereka sendiri.— G. H. Pember, Earth’s Earliest Ages, 1942, reprinted 1975, pp. 34-35.

Jadi, kita sangat yakin bahwa tidak ada kontradiksi antara Alkitab dengan geologi. Segala bantahan ahli geologi atas Alkitab hanyalah bukti ketidak-mengertian mereka atas Alkitab. Betapa menakjubkannya Firman Allah, ia sama sekali tidak bertentangan dengan ilmu pengetahuan.

Penerapan:
Jangan merasa tinggi hati karena memiliki kemampuan untuk melakukan banyak perkara, sehingga kita merasa lebih penting dan lebih baik dari orang lain. Kita perlu waspada selalu karena kemampuan yang kita miliki dapat diperalat Iblis untuk membuat kita menjadi sombong, sehingga kita melupakan Tuhan dan tidak mengandalkan-Nya lagi.

Pokok Doa:
Ya Tuhan, ampuni aku yang seringkali menjadi sombong. Aku begitu sering melakukan perkara dengan kemampuan alamiahku tanpa bersandar pada-Mu. Pimpinlah aku Tuhan, agar aku boleh menjadi seorang yang rendah hati.

No comments: