Hitstat

11 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 4 Selasa

Tidak Ada Lagi Kutuk
Wahyu 22:3
“Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya.”

Dalam kekekalan, “tidak akan ada lagi laknat (yang terkutuk)”. Sebaliknya, takhta Allah dan Anak Domba itu akan menjadi bagian kekal kita. Kutuk masuk melalui kejatuhan Adam (Kej. 3:17), namun telah ditanggulangi oleh penebusan Kristus (Gal. 3:13). Karena dalam langit baru dan bumi baru tidak ada lagi kejatuhan, maka kutuk pun tidak akan ada lagi.
Tidak banyak orang Kristen yang mengerti apa saja yang termasuk dalam kutuk. Hal-hal seperti kebencian, kritik, dan gosip termasuk dalam kutuk. Jika saudara dan saudari saling mengecam, itu pun tanda bahwa gereja di tempat mereka ada di bawah kutuk. Selanjutnya, jika ada orang yang lemah begitu rupa sehingga keadaannya mati, itu adalah tanda kutuk. Apakah kita menyadari berapa besar lingkupan kutuk? Pernahkah kita memikirkan “tidak ada lagi kutuk” itu mencakup pula tidak ada lagi pertengkaran? Bila tidak ada lagi kutuk, semuanya tenang, menyenangkan, hidup, cerah, murni, dan sempurna. Bila kita ada di dalam Yerusalem Baru, kita akan berbagian dalam berkat yang besar itu.
Hari ini dalam hidup gereja, kita semua damba bisa mengatakan bahwa dalam hidup gereja hari ini juga tidak ada lagi kutuk. Apabila kita damba melihat dan mengalami keadaan ini, maka semua saudara saudari harus belajar mempraktekkan semua prinsip-prinsip Yerusalem Baru. Maka kita akan mencicipi realitas Yerusalem Baru. Semoga demikianlah keadaan di semua gereja lokal.

Berkat-Berkat Lain
Why. 22:3-5; Mat. 28:19

Begitu banyak berkat yang kita nikmati dalam Yerusalem Baru. Selain, menikmati kota kudus, sungai air kehidupan, pohon kehidupan, takhta Allah dan Anak Domba, tidak ada lagi kutuk, ayat tiga mengatakan, “Hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya (melayani Dia – TL.).” Melayani Allah dan Anak Domba juga merupakan berkat bagi umat tebusan Allah dalam kekekalan. Walaupun umat tebusan Allah akan melayani Allah dan Anak Domba dalam kekekalan, namun mereka tidak akan melayani-Nya sebagai imam. Tegasnya, di langit baru dan bumi baru tidak akan ada imam. Pelayanan tetap ada, tetapi tidak ada jabatan imam. Pelayanan imamat selalu meliputi aspek penebusan. Karena di langit baru dan bumi baru tidak akan ada lagi masalah dosa, maka tidak perlu ada pekerjaan penebusan. Sebab itu, di sana tidak ada lagi pelayanan imamat. Namun, kita tetap akan menjadi pelayan (hamba) Allah dan Anak Domba, dan kita akan melayani-Nya selama-lamanya.
Ayat empat mengatakan, “Mereka akan melihat wajah-Nya.” Ini pun adalah berkat bagi umat tebusan Allah dalam kekekalan. Selain itu ayat ini juga mengatakan bahwa di dahi umat tebusan Allah akan tertulis nama Allah dan Anak Domba. Ini juga merupakan berkat Allah Tritunggal yang dinikmati umat tebusan Allah dalam kekekalan. Kita tidak akan memiliki dua nama, melainkan hanya memiliki satu nama, nama Allah dan Anak Domba. Karena kita adalah milik-Nya, nama-Nya akan tertulis di dahi kita selama-lamanya. Kita bukan hanya akan menjadi milik-Nya, kita pun akan bersatu dengan-Nya.
Ayat lima mengatakan, “Dan malam tidak akan ada lagi di sana, dan mereka tidak memerlukan cahaya lampu dan cahaya matahari, sebab Tuhan Allah akan menerangi mereka.” Diterangi Tuhan Allah merupakan berkat lain bagi umat tebusan Allah dalam kekekalan. Ayat lima juga mengatakan, “Dan mereka akan memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya.” Memerintah sebagai raja sampai selama-lamanya adalah berkat terakhir bagi umat tebusan Allah dalam kekekalan. Itulah berkat-berkat yang akan kita nikmati di langit baru dan bumi baru. Terpujilah Allah tritunggal yang menganugrahkan berkat-berkat sebesar itu kepada kita. Marilah kita bangkit mengasihi Dia!

Penerapan:
Pertengkaran, gosip, kebencian, kritik, kelemahan, atau situasi kematian seringkali merupakan bagian dalam kehidupan kita sehari-hari. Marilah kita ganti kutuk dengan kasih melalui berjalan di dalam terang firman Tuhan dan belajar mendoakan orang lain dengan sungguh-sungguh.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku yang kurang mengekspresikan kasih-Mu. Tuhan, terangilah batinku sehingga segala kutuk yang bercokol di dalam hatiku tersingkir, agar keberadaanku menjadi berkat bagi banyak orang. Jadikan aku pengasih sesama, bukan pembenci sesama.

No comments: