Hitstat

13 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 4 Kamis

Peringatan Mengenai Pahala Dan Ganjaran Tuhan
Wahyu 22:13
“Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.”

Ayat 13 mengatakan, “Akulah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir.” Ini adalah pernyataan Tuhan pada akhir kitab ini, selaras dengan pernyataan Allah pada awal kitab ini (1:8). Artinya, Dia dapat dan bersyarat menggenapkan semua yang dikatakan kitab ini tentang Dia.
Jangan memaafkan diri sendiri dan berkata, “Visi ini sungguh ajaib, tetapi terlalu tinggi bagiku. Aku tidak dapat mencapainya!” Tuhan adalah Alfa dan Omega. Dia dapat menopang dan melaksanakan firman-Nya. Kita harus percaya kepada firman-Nya dengan seluruh diri kita. Jangan melihat diri sendiri, jangan bersandar pada diri sendiri, dan jangan pula memperhatikan diri sendiri. Kita ini bukan apa-apa. Kalau melihat diri sendiri, kita tidak akan dapat melakukan apa pun. Sebab itu, mata kita harus berpaling kepada Dia, percaya firman-Nya.
Tidak peduli berapa tinggi firman-Nya, kita harus mengaminkan apa yang dikatakan-Nya. Bila kita mengaminkan firman-Nya, kita dikuatkan oleh-Nya, bahkan memiliki iman yang hidup. Iman itu bukan berasal dari kita, melainkan berasal dari Dia. Kalau kita berpaling dari segala sesuatu kepada Dia, kita akan menikmati Dia sebagai Alfa dan Omega kita, dan sebagai segala sesuatu kita. Dia pasti menggenapkan semua janji-Nya yang ada dalam kitab ini. Yang perlu kita lakukan hanyalah berpaling kepada-Nya dan melatih iman kita terhadap Dia.

Kota Kudus
Why. 22:14, 19

Dalam ayat 14 dan 19 ada janji-janji Tuhan mengenai pohon hayat dan kota kudus. Pohon hayat untuk suplaian hayat, dan kota kudus untuk tempat tinggal dan pelayanan. Wahyu 22:19 mengatakan, “Dan jikalau seseorang mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan kitab nubuat ini, maka Allah akan mengambil bagiannya dari pohon kehidupan dan dari kota kudus, seperti yang tertulis di dalam kitab ini.” Ini menunjukkan bahwa berbagian dalam kota ini sangat besar artinya.
Kota kudus, yang kelak menjadi bagian kita dan yang akan kita nikmati adalah perbauran Allah dengan seluruh kaum saleh-Nya. Dalam kota ini, kita akan menikmati Allah di dalam sesama kita, dan kita pun menikmati sesama kita di dalam Allah. Walaupun kenikmatan ini agak misterius, kita dapat mencicipinya dalam hidup gereja hari ini. Dalam hidup gereja kita menikmati Allah di dalam sesama kita, dan menikmati sesama kita di dalam Allah. Ini benar-benar suatu hidup bersama yang ilahi dan surgawi!
Manusia diciptakan Allah dengan suatu sifat insani yang mendambakan hidup berkelompok. Minat kita terhadap hidup berkelompok tidak dapat dipuaskan sepenuhnya termasuk oleh kehidupan pernikahan atau kehidupan rumah tangga kita. Mungkin kita memiliki banyak saudara laki-laki, saudara perempuan, saudara sepupu, keponakan dan kerabat yang lain, tetapi mereka tidak dapat memuaskan minat batiniah kita terhadap hidup berkelompok. Minat itu, hanya dapat dipuaskan dalam gereja.
Sebagian orang memenuhi minat ini dengan pergi ke klub malam dan mengunjungi pesta-pesta. Namun, klub-klub malam dan pesta-pesta tidak dapat memuaskan kebutuhan ini. Walaupun manusia lapar dan haus akan hidup berkelompok yang wajar, mereka justru diracuni oleh klub-klub malam dan pesta-pesta duniawi. Mereka bukan menerima minuman yang tepat untuk meleraikan rasa haus mereka, malah menerima racun. Hanya ada satu kumpulan yang murni, menyenangkan, penuh rawatan, penuh terang, memuaskan, dan membina, yaitu gereja. Hari demi hari, di dalam hidup gereja, kita menghadiri pesta surgawi. Pesta ini kudus, ilahi, dan rohani. Pesta ini adalah Allah berbaur dengan manusia. Sungguh nikmat menghadiri pesta ini!

Penerapan:
Karena Tuhan adalah segala sesuatu kita dan karena Dia begitu kuat, kita tidak dapat beralasan dan mengatakan, “Oh, aku sangat lemah. Situasi keluargaku sulit dan lingkunganku juga tidak menguntungkan.” Semakin sulit lingkungan kita, semakin limpah Tuhan terhadap kita. Semakin banyak pencobaan yang menimpa kita, semakin kuat Tuhan terhadap kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, tidak ada sesuatu sebelum atau sesudah diri-Mu, tidak ada asal usul atau kesimpulan tanpa diri-Mu. Oh Tuhan, Engkau kuat dalam janji, dalam dorongan, dan dalam menguatkan kita. Engkau pasti menggenapkan apa yang Kaukatakan dalam kitab ini. Karena itu, buatlah aku terus maju, tidak patah arang karena banyak hal yang mengecewakan terjadi dalam hidupku.

No comments: