Hitstat

06 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 3 Kamis

Takhta Allah Dan Anak Domba
Wahyu 22:1
“Lalu ia menunjukkan kepadaku sungai air kehidupan, yang jernih bagaikan kristal, dan mengalir ke luar dari takhta Allah dan takhta Anak Domba itu.”

Frase “takhta Allah dan takhta Anak Domba” sebenarnya dalam bahasa aslinya adalah “takhta Allah dan Anak Domba”. Jadi, hanya ada satu takhta. Karena itu, kita dapat mengatakan bahwa yang duduk di atas takhta itu adalah Allah sang Pencipta, juga Anak Domba Penebus. Haleluya! Dialah “Anak Domba-Allah”.
Dari takhta yang satu itu seharusnya mengalir kekuasaan, tetapi takhta ini mengalirkan sungai air hayat (kehidupan) sebagai anugerah untuk menyuplai dan memuaskan kita. Tetapi jangan memisahkan kekuasaan dari anugerah atau sebaliknya. Karena jika kita memiliki anugerah, kita pasti ada di bawah kekuasaan, dan jika kita ada di bawah kekuasaan, kita pasti memiliki anugerah.
Kita perlu tunduk di bawah takhta Allah dan Anak Domba ini agar kita dapat menikmati suplai yang serba limpah lengkap ini. Kapankala kita tunduk kepada Allah Penebus, memandang Dia sebagai Kepala, kita akan segera merasakan sesuatu yang hidup mengalir di dalam kita. Semakin menikmati aliran ini, semakin kita tunduk di bawah kuasa takhta. Selain itu, semakin kita menikmati aliran ini, kita juga akan semakin memiliki kekuasaan ilahi.
Beberapa orang Kristen mungkin mengangkat diri mereka menjadi penguasa atas yang lain. Kekuasaan semacam itu adalah meninggikan diri sendiri. Kekuasaan yang sejati berasal dari takhta Allah dan Anak Domba, melalui menikmati dan mengalirkan air hayat (kehidupan).

Sungai Air Kehidupan
Why. 22:1; Kej. 2:10; Mzm. 46:5; Yeh. 47: 5, 9; 1 Kor. 10:4; Kel. 17:1-6; Mzm. 78:16; Yoh. 4:10; Yoh. 7:37-38

Sekarang kita akan melihat bagaimana Allah Penebus yang duduk di atas takhta menyalurkan diri-Nya sendiri ke dalam seluruh umat tebusan-Nya. Allah menyalurkan diri-Nya ke dalam kita melalui sungai yang mengalir keluar dari takhta. Itulah sebabnya dalam 22:1, sungai ini disebut “sungai air kehidupan (hayat)”.
Ada banyak referensi lain tentang sungai ini dalam Perjanjian Lama. Kejadian 2:10 mengatakan, “Ada suatu sungai mengalir dari Eden untuk membasahi taman itu, dan dari situ sungai itu terbagi menjadi empat cabang.” Menurut ayat ini, satu sungai akhirnya menjadi empat cabang yang mencapai keempat penjuru bumi. Mazmur 46:5 mengatakan, “Kota Allah, . . . disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai.” Yehezkiel 47 mengatakan bahwa air yang mengalir keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci menjadi sungai yang tidak dapat diseberangi (ay. 5). dan “ke mana saja sungai itu mengalir, semuanya di sana hidup” (ay. 9). Ketika bani Israel menggerutu karena haus, Allah menyuruh Musa memukul batu karang (Kel. 17:1-6). Musa melakukannya dan Tuhan membuat “aliran air keluar dari bukit batu, dan dibuat-Nya air turun seperti sungai” (Mzm. 78:16).
Air kehidupan ini juga disinggung dalam Perjanjian Baru. Berbicara tentang bani Israel dan pengembaraan mereka di padang gurun, 1 Korintus 10:4 mengatakan, “Dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.” Dalam Yohanes 4:14 Tuhan mengatakan, “Siapa saja yang minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai pada hidup yang kekal.” Selanjutnya dalam Yohanes 7:37 dan 38 Tuhan Yesus berkata, “Siapa saja yang haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Siapa saja yang percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.” Air kehidupan ini juga dilambangkan oleh air yang mengalir keluar dari rusuk Tuhan Yesus saat ditombak (Yoh. 19:34). Inilah air hayat yang mengalir dari takhta Allah dan Anak Domba untuk menyuplai dan meresapi Yerusalem Baru.

Penerapan:
Ketika gereja memberikan pimpinan, dapatkah Anda dengan patuh mengikutinya tanpa prasangka apa pun? Ketaatan merupakan kebajikan insani yang terunggul yang mendatangkan berkat Allah atas hidup Anda. Marilah kita belajar untuk memiliki sikap yang taat terhadap takhta Allah dan Anak Domba.

Pokok Doa:
Ya Tuhan Yesus, terima kasih atas gereja sebagai wakil-Mu di bumi di mana Engkau boleh melalui gereja menjalankan pemerintahan-Mu. Tuhan, jagalah hatiku tetap murni dan tulus agar bisa patuh terhadap pimpinan-Mu yang Kau nyatakan melalui gereja.

No comments: