Hitstat

10 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 4 Senin

Tiga Benda Mustika
Wahyu 21:11
“Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.”

Kota Yerusalem Baru dibangun dengan benda mustika, yaitu dengan tiga macam benda berharga, yang menyatakan bahwa pembangunan itu dilaksanakan oleh Allah Tritunggal.
Pertama, kota dan jalan kota itu terbuat dari emas (ayat 18, 21). Emas, lambang sifat ilahi Allah, melambangkan Bapa sebagai sumber, yang menghasilkan unsur pembentuk apa adanya kota itu.
Kedua, kedua belas pintu gerbang kota itu dari mutiara, yang melambangkan kematian Putra yang menaklukkan maut, dan kebangkitan-Nya yang menyalurkan hayat. Melalui kedua hal itu, terbukalah jalan masuk ke dalam kota itu.
Ketiga, tembok kota itu dan batu dasarnya dibangun dengan batu permata. Hal itu melambangkan pekerjaan pengubahan Roh itu atas kaum saleh yang ditebus dan dilahirkan kembali menjadi batu-batu permata untuk pembangunan tempat tinggal kekal Allah, sehingga mereka dapat mengekspresikan Allah secara korporat dalam kemuliaan-Nya yang meresapi mereka.
Dalam Taman Eden, tiga macam benda mustika itu berwujud bahan-bahan (Kej. 2:11-12), sedangkan dalam kota Yerusalem Baru benda-benda mustika itu telah dibangun untuk merampungkan tujuan kekal Allah, ekspresi korporat-Nya.
Membandingkan tiga benda mustika di kitab Kejadian dan kitab Wahyu, seharusnya bisa membuat kita lebih mengasihi Tuhan, karena tahu hasil akhir penuntutan kita tidak sia-sia.

Penciptaan
Dan Pembangunan
Kej. 2; Why. 21; Yoh. 1:42; Mat. 16:18; 1 Ptr. 2:4-5; 1 Kor. 3:9-12

Alkitab membahas dua hal pokok - penciptaan Allah dan pembangunan Allah. Pada permulaan Alkitab tercantum penciptaan, dan pada akhir Alkitab tercantum pembangunan. Di antara kedua ujung ini terdapat pekerjaan pembangunan Allah.
Dalam Kejadian 2 tercantum sebuah taman, dan dalam Wahyu 21, sebuah kota dibangun. Taman adalah sesuatu yang alamiah yang Allah ciptakan, dan kota adalah sesuatu yang dibangun oleh Allah. Dalam taman ada pohon hayat, dan dekat pohon hayat itu ada sungai yang mengalir ke empat jurusan (Kej. 2:8-10). Sepanjang aliran sungai itu terdapat emas, damar bedolah (damar bedolah adalah getah tumbuhan yang mengeras dan membentuk suatu benda seperti mutiara), dan batu krisopras, sejenis batu permata. Yerusalem Baru, sebagai kota yang dibangun Allah, tersusun dari batu-batu berharga tersebut. Jadi, dalam penciptaan, Allah menghasilkan bahan-bahan bangunan, lalu membangunnya, menyusun bahan-bahan itu menjadi satu, yaitu Yerusalem Baru.
Ketika Petrus bertemu dengan Tuhan Yesus untuk pertama kalinya, Tuhan mengganti namanya dari Simon menjadi Kefas, yang berarti batu (Yoh. 1:42). Setelah Petrus menerima wahyu bahwa Tuhan adalah Kristus, Anak Allah yang hidup, Tuhan berkata, “Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” (Mat. 16:18). Dalam satu ayat ini ada batu dan batu karang. Kemudian, dalam suratnya yang pertama, Petrus berkata, “Dan datanglah kepada-Nya, batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia, tetapi yang dipilih dan dihormati di hadirat Allah. Dan biarlah kamu juga dipergunakan sebagai batu hidup untuk pembangunan suatu rumah rohani...” (1 Ptr. 2:4-5). Sebab itu, konsepsi yang menyatakan kaum beriman adalah batu yang akan dibangun menjadi tempat kediaman Allah bukanlah hal yang baru dalam Kitab Wahyu.
Paulus memiliki konsepsi yang sama dalam 1 Korintus 3. Di sana ia mengatakan bahwa gereja adalah ladang Allah dan bangunan Allah; sedang ia sendiri adalah ahli bangunan yang cakap (ayat 9-10). Dalam potongan firman itu, Paulus juga mengingatkan kita agar hati-hati memilih bahan bangunan. Kita tidak boleh membangun dengan kayu, rumput kering, dan jerami, melainkan dengan emas, mutiara, dan batu permata (ayat 10, 12).

Penerapan:
Tiga macam benda mustika yang berwujud bahan-bahan dalam kitab Kejadian berubah menjadi bangunan untuk tujuan Alah dalam Yerusalem Baru. Apakah kita juga mau dibangunkan menjadi bahan bangunan Yerusalem Baru? kita perlu lebih banyak menikmati Firman yang mengubah kita menjadi bahan mustika bagi pembangunan Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, jangan tinggalkan aku untuk digenapkan di zaman yang akan datang. Genapkan aku sekarang, ya Tuhan. Buatlah aku menjadi orang yang membangun dengan barang-barang berharga, emas, mutiara, dan batu permata.

No comments: