Hitstat

12 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 4 Rabu

Peringatan-Peringatan (1)Wahyu 22:6
“Lalu Ia berkata kepadaku: ‘Perkataan-perkataan ini tepat dan benar, dan Tuhan, Allah yang memberi roh kepada para nabi (Allah dari roh para nabi – TL.), telah mengutus malaikat-Nya untuk menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang harus segera terjadi.’”

Wahyu 22:6-21 adalah kesimpulan dari kitab ini. Dalam ayat 6, Tuhan Allah disebut Allah dari roh para nabi. Ini menunjukkan bahwa nubuat-nubuat ini berhubungan dengan nubuat-nubuat dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang diucapkan oleh nabi-nabi dalam roh mereka yang berada di bawah gerakan Allah. Karena itu, untuk memahami nubuat-nubuat ini, kita juga perlu di dalam roh menerima pengurapan Allah.
Apabila kita berada dalam roh yang tepat, sehingga kita bisa memahami nubuat-nubuat ini, maka kita akan menyadari bahwa selain Tuhan membentangkan berbagai berkat-Nya, Dia juga memperingatkan kita agar kita tidak hidup dengan sembrono, melainkan berjaga-jaga senantiasa.
Ayat 7, 12, dan 20 memperingatkan kita bahwa Tuhan segera datang. Dalam ayat-ayat itu Tuhan berkata, “Aku datang segera.” Selain itu, di awal Kitab Wahyu, Tuhan sudah dengan jelas mengatakan, “apa yang harus segera terjadi” dan di ayat ini sekali lagi Tuhan mengatakan, “apa yang harus segera terjadi”. Ini peringatan dari Tuhan. Jika kita memperhatikan peringatan ini, kita akan diberkati; jika tidak, kita akan kehilangan berkat ini. Pada zaman ini, semua peristiwa terjadi dengan sangat cepat. Sebab itu, kita harus berjaga-jaga dan berdoa. Kita harus siap di dalam roh dan di dalam kehidupan kita setiap hari. Semoga Tuhan melindungi kita sehingga kita semua menjadi orang yang berjaga-jaga, berdoa, dan siap siaga.

Peringatan-Peringatan (2)
Why. 22:6-7, 12, 20

Dalam ayat 7 Tuhan juga berkata, “Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!” Di sini Tuhan dengan jelas memberi tahu kita bahwa jika kita menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini, kita akan bahagia. Dalam 1:3 Tuhan mengatakan kata-kata yang sama. Kata-Nya, “Berbahagialah ia yang membacakan dan mereka yang mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang ada tertulis di dalamnya, sebab waktunya sudah dekat.” Kitab ini ditulis terutama untuk memberikan berkat Allah kepada umat-Nya. Bisa atau tidaknya kita berbagian dalam berkat ini, tergantung pada bagaimana kita menghadapi perkataan yang terdapat dalam kitab ini. Kita harus menerima dan menuruti perkataan itu, agar diberkati.
Ayat 10 mengatakan, “Lalu ia berkata kepadaku, ‘Jangan memeteraikan perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini, sebab waktunya sudah dekat.’” Nubuat-nubuat Daniel dimeteraikan, karena nubuat-nubuat itu diberikan jauh sebelum akhir zaman, tetapi nubuat-nubuat kitab ini tidak boleh dimeteraikan, sebab waktunya sudah dekat. Kitab Wahyu tidak boleh dimeteraikan, malah harus selalu terbuka bagi kita dan orang lain.
Ayat 11 mengatakan, “Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!” Pada zaman kitab ini ditulis, bagaimana keadaan seseorang, entah dia jahat atau benar, cemar atau kudus, adalah suatu hal yang serius. Hal ini berarti kalau kita selalu membiarkan firman itu terbuka bagi kita, kita akan terus-menerus menjadi kudus dan benar. Tetapi kalau kita tidak mau membiarkan firman ini terbuka bagi kita, kita akan menjadi semakin jahat dan cemar, tetap dalam keadaan yang sangat kasihan itu, sampai tiba saat penghakiman. Benar berarti hidup (bergerak) menurut jalan Allah yang benar secara lahiriah, sedangkan kudus berarti hidup menurut sifat kudus Allah secara batiniah. Pada zaman kitab ini ditulis, kita harus hidup dan bertindak secara demikian agar kita dapat menerima pahala. Kalau tidak, kita akan dihakimi sebagai orang yang jahat dan cemar, dan akan menerima penghukuman pada saat Tuhan datang kembali (ay. 12).

Penerapan:
Jika kita mempercayai firman Tuhan, maka kita akan memandang penting apa yang dikatakan Tuhan, lebih-lebih jika Tuhan menganggap hal itu sangat penting. Kita perlu sering memproklamirkan, “Tuhan datanglah segera.” Semakin kita memproklamirkan hal ini, kita akan semakin berjaga-jaga.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, perbaruilah terus pikiranku hingga aku tidak lagi memandang penting hal-hal di dunia ini, tetapi lebih mengutamakan hal-hal yang kekal. Jangan biarkan aku tertipu dengan segala daya pikat dunia yang membinasakan ini. Oh Tuhan, selamatkan aku setiap hari dari pencemaran dunia, buatlah aku selalu siap sedia bagi kedatangan-Mu.

No comments: