Hitstat

15 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 4 Sabtu

Jangan Menambahkan Dan Mengurangi Perkataan Nubuat
Wahyu 22:18
“Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: ‘Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini.”

Aspek pertama dari peringatan ini adalah jangan menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan nubuat kitab ini, dan aspek kedua adalah jangan mengurangkan sesuatu dari perkataan-perkataan dalam kitab nubuat ini. Siapa saja menambahkan akan menerima malapetaka-malapetaka yang dikatakan dalam kitab ini, dan siapa saja mengurangkan akan kehilangan bagian atas pohon hayat dan kota kudus. Malapetaka utama yang diungkapkan dalam Kitab Wahyu adalah tiga celaka dari kesusahan besar dan kematian kedua, yaitu kebinasaan seluruh bagian manusia — roh, jiwa, dan tubuh — dalam lautan api. Hal yang menonjol dari berkat yang diwahyukan dalam Kitab Wahyu adalah pohon hayat dan kota kudus. Entah seseorang akan mengalami malapetaka atau mendapat bagian dalam berkat, semuanya tergantung pada bagaimana responsnya terhadap nubuat kitab ini. Kita harus menerimanya seperti yang tertulis di dalamnya. Jangan menambahkan konsepsi, pikiran, ide, pendapat, doktrin, ajaran, atau teologi kita kepada kitab ini. Jangan pula mengurangkan sesuatu dari dalamnya. Kalau kita menambahkan sesuatu ke dalam kitab ini, kita akan menerima malapetaka; kalau kita mengurangkan sesuatu darinya, kita akan kehilangan berkat, khususnya kehilangan berkat atas pohon hayat dan kota kudus. Ini adalah peringatan yang serius! Kalau kita mendengar peringatan ini, kita akan menerima perkataan yang tertulis dalam kitab ini sepenuhnya.

Doa, Pengharapan, Dan Berkat Penulis
Why. 22:20-21

Wahyu pasal dua puluh dua ayat dua puluh mengatakan, “Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: ‘Ya, Aku datang segera!’ Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” Bagian depan dari ayat ini adalah kali ketiga Tuhan mengingatkan kita dalam pasal ini bahwa Dia segera datang. Bagian bawah ayat ini adalah doa Rasul Yohanes dan juga responsnya terhadap peringatan Tuhan. Ini juga adalah doa yang terakhir dalam Alkitab. Setelah mendengar perkataan kitab ini, kita semua seharusnya berdoa dan memberi respons yang sama seperti Yohanes, “Amin, datanglah, Tuhan Yesus!” Ini adalah doa yang menyatakan pengharapan Yohanes. Karena itu, seluruh Alkitab tersimpul dengan kedambaan terhadap kedatangan Tuhan yang diwujudkan dalam doa.
Apabila kondisi rohani kita tepat, maka setiap hari kita akan mendambakan kedatangan Tuhan kembali.
Setelah diakhiri dengan doa, penulis memberi berkat kepada pembaca, katanya, “Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin” (22:21). Kita memerlukan anugerah untuk menerima, menaati, dan hidup dalam firman ini. Setelah melihat semua visi dan mendengar semua nubuat dalam kitab ini, kita masih memerlukan anugerah Tuhan. Hanya anugerah Tuhan Yesus yang mampu membuat kita hidup dan berjalan menurut visi dan nubuat ini. Bukan hanya kitab ini yang ditutup dengan anugerah, tetapi seluruh Alkitab ditutup dengan anugerah ini, yang membuat kita mampu mengalami Kristus yang almuhit dan berbagian dalam Allah Tritunggal, sehingga kita bisa menjadi ekspresi korporat-Nya yang kekal untuk menggenapkan tujuan kekal-Nya, agar Dia dan kita dapat saling menikmati kepuasan yang mutlak dan perhentian yang sempurna, sampai selama-lamanya.
Yerusalem Baru, butir besar terakhir yang diwahyukan dalam kitab ini, bukan hanya merupakan penutup dari seluruh Alkitab, melainkan juga merupakan perampungan sempurna dari semua butir penting yang diwahyukan dalam Alkitab. Allah Tritunggal, ekonomi Allah Tritunggal, penebusan Kristus, keselamatan Allah, kaum beriman, gereja, dan kerajaan, semuanya tersimpul dalam Yerusalem Baru sebagai butir penutup. Haleluya!

Penerapan:
Mungkin kita tidak menambahkan sesuatu ke dalam firman, tetapi tanpa sadar seringkali kita malah menguranginya, mengurangi bobot maknanya menurut kesukaan atau keadaan kita saat ini. Terimalah firman Tuhan apa adanya dan turutilah dengan bersandarkan kasih karunia yang Tuhan berikan kepada Anda. Bila Anda belum sanggup, katakan pada Tuhan bahwa Anda belum sanggup, tetapi jangan menguranginya.

Pokok Doa:
“Terima kasih atas peringatan-Mu ya Tuhan, aku tidak mau tertimpa malapetaka dan kehilangan berkat. Aku mau seperti anak kecil yang tulus, mendengarkan dan melakukan firman-Mu. Berilah rahmat-Mu.”

No comments: