Hitstat

14 April 2006

Wahyu Volume 8 - Minggu 4 Jumat

Akar Dan Keturunan Daud
Wahyu 22:16
“Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan Daud, bintang timur yang gilang-gemilang.”

Ayat 15 mengatakan, “Tetapi anjing-anjing dan tukang-tukang sihir, orang-orang sundal, orang- orang pembunuh, penyembah-penyembah berhala dan setiap orang yang mencintai dusta dan yang melakukannya, tinggal di luar.” “Di luar” berarti di luar kota itu, tempat lautan api yang menampung semua orang dosa yang binasa. Semua orang yang cemar, yang berdosa, akan dibuang ke dalam lautan api, “tong sampah” universal.
Dalam ayat 16 Yesus mengatakan, “Aku adalah akar dan keturunan Daud, bintang fajar yang gilang-gemilang” (TL.) Dalam sifat ilahi-Nya, Kristus adalah akar, sumber Daud; dalam keinsanian-Nya, Kristus adalah keturunan, hasil Daud. Jadi, Dia adalah Tuhan, sebagai akar Daud; Dia juga anak, tunas Daud, sebagai keturunan Daud (Mat. 22:42-45; Rm. 1:3; Yer. 23:5).
Pada kedatangan-Nya kembali, Kristus akan menjadi matahari yang terbit bagi umat-Nya (Mal. 4:2), ini adalah yang umum; tetapi bagi para pencinta-Nya yang berjaga-jaga, Dia adalah bintang timur (fajar), ini adalah yang khusus, pahala bagi para pemenang (2:28). Sebagai akar dan keturunan Daud, Kristus berhubungan dengan Israel dan kerajaan; sebagai bintang fajar yang gilang-gemilang, Kristus berhubungan dengan gereja dan pengangkatan. Bintang fajar tampak pada saat yang paling gelap sebelum fajar. Kesusahan besar adalah saat yang paling gelap. Sesudah itu, zaman kerajaan adalah fajar merekah.

Roh Itu Dan Mempelai Perempuan
Why. 22:17

Ayat 17 mengatakan, “Roh dan pengantin perempuan itu berkata, ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata, ‘Marilah!’ Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!” Pada pasal 2 dan 3 Roh itu berbicara kepada gereja-gereja; pada akhir kitab ini, Roh itu dan pengantin perempuan (gereja) berbicara bersama-sama seperti satu orang. Ini menunjukkan bahwa pengalaman gereja atas Roh itu telah maju sedemikian rupa sehingga gereja dan Roh itu menjadi satu.
“Marilah” adalah respons Roh itu dan pengantin perempuan terhadap perkataan Tuhan dalam ayat 16 dan terhadap peringatan-Nya yang diucapkan-Nya berulang-ulang dalam ayat 7 dan ayat 12. Inilah pengharapan atas kedatangan Tuhan. Siapa saja yang mendengar respons ini, juga harus berkata, “marilah!” untuk menyatakan kedambaan yang sama atas kedatangan Tuhan. Demikian pula, setiap orang beriman yang mendambakan penampakan diri Tuhan (2 Tim. 4:8, merindukan kedatangan-Nya).
Kata “marilah” (datang) tercantum tiga kali dalam ayat ini. Kali pertama ditujukan kepada kedatangan kembali Tuhan Yesus. Telah kita katakan, ini adalah perkataan dari Roh itu dan pengantin perempuan. Namun, orang yang mendengar Roh itu dan pengantin perempuan mengatakan perkataan ini, juga ikut mengatakan, “Marilah!” Di satu pihak, Roh itu dan pengantin perempuan mendambakan kedatangan Tuhan; di pihak lain, mengharapkan orang dosa yang haus juga datang mengambil air hayat untuk kepuasaannya.
Bila kita dengan tulus hati mengharapkan kedatangan Tuhan, kita juga akan memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap keselamatan orang dosa. Sebab itu, kali ketiga dari kata “Marilah” (LAI:hendaklah ia datang) dalam ayat ini mengacu kepada kedatangan orang dosa yang bertobat. Siapa yang haus, boleh datang mengambil air hayat dengan cuma-cuma. Karena itu, ayat ini membahas tiga hal: respons dari Roh itu dan pengantin perempuan; perkataan orang yang mendengar pernyataan dari Roh itu dan pengantin perempuan; dan pengharapan terhadap orang dosa yang haus dan yang belum beroleh selamat, agar datang dan minum air hayat.

Penerapan:
Hanya orang yang berjaga-jaga yang kelak akan melihat Kristus sebagai bintang fajar. Marilah kita mulai sekarang membiasakan diri berjaga-jaga di dalam doa dan firman, serta giat melayani Tuhan menjelang hari kedatangan-Nya yang semakin mendekat.

Pokok Doa:
“Tuhan, hari ini aku datang kepada-Mu dan memperbaharui persembahan diriku. Tuhan, jadikan aku orang yang selalu berjaga-jaga dan ingatkanlah aku saat aku lemah bahwa Engkau akan segera datang. Tuhan, aku mau berbagian dalam keterangkatan orang-orang kudus.”

No comments: