Hitstat

04 June 2009

Yohanes Volume 2 - Minggu 4 Jumat

Menerima Firman Hayat
Yohanes 5:24
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.

Ayat Bacaan: Yoh. 5:24; 6:63; Ef. 6:17-18; Yer. 15:16; Mat. 4:4; Kol. 3:16

Mendengarkan perkataan Tuhan dan percaya kepada apa yang Dia katakan adalah jalan bagi kita untuk memiliki hayat yang kekal. Siapa saja yang mendengarkan dan percaya kepada perkataan Tuhan, ia pun telah pindah dari dalam maut ke dalam hidup (Yoh. 5:24). Perkataan Tuhan tidak sama dengan perkataan tokoh agama mana pun. Di dunia ini cukup banyak buku yang memuat perkataan tokoh-tokoh agama, namun semuanya tidak mengandung hayat yang kekal, hanya berisi huruf-huruf yang mati. Berbeda dengan buku-buku itu, Alkitab mengandung perkataan Tuhan yang hidup, berisi hayat yang kekal (Yoh. 6:63). Tatkala kita membaca, mendengar, dan percaya kepada perkataan Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab, kita pun mendapatkan suplai hayat yang kekal.
Alkitab adalah obat ilahi, obat yang dapat menyembuhkan kita dari berbagai kelemahan rohani, juga dari berbagai hal negatif. Cara untuk memanfaatkan firman sebagai obat bukanlah dengan cara direnung-renungkan, dipelajari, atau dianalisis. Kita harus menerima firman Tuhan dalam segala doa (Ef. 6:17-18). Yeremia 15:16 mengatakan, “Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku memakannya” (Tl.). Kita juga harus memakan firman Allah seperti Nabi Yeremia. Tuhan Yesus sendiri berkata, “Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah” (Mat. 4:4). Dengan cara demikian, kita akan dihidupkan, dikuatkan, dan disembuhkan oleh setiap perkataan yang keluar dari mulut Allah.
Kita perlu menerima Alkitab sebagai kitab hayat. Seluruh isi Alkitab adalah firman hayat. Sebagai firman hayat, Alkitab adalah makanan kita. Bukankah bodoh sekali kalau kita hanya mempelajari makanan dan tidak memakannya? Jika kita ingin menyelidiki makanan kita, tetapi tidak memakannya, akhirnya kita akan mati kelaparan. Demikian pula, jika kita tidak memakan firman, kita akan mati secara rohani. Karenanya penting sekali kita memakan firman melalui menerimanya dalam segala doa, bahkan menyanyikannya (Kol. 3:16). Bila kita setiap hari dipenuhi dengan kekayaan firman hayat, dengan spontan kita akan menyatakan firman hayat itu kepada orang-orang di sekeliling kita.

No comments: