Hitstat

10 June 2009

Yohanes Volume 3 - Minggu 1 Kamis

Memberi Untuk Mengenyangkan Banyak Orang
Yohanes 6:11
Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dilakukan-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.

Ayat Bacaan: Yoh. 6:9-13

Andreas berkata kepada Tuhan, “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini?” (Yoh. 6:9). Berarti atau tidaknya lima roti jelai dan dua ikan itu, tergantung di tangan siapa benda-benda itu berada. Bila tetap di tangan anak kecil itu, tentu tidak banyak artinya. Namun karena lima roti jelai dan dua ikan itu diberikan ke tangan Tuhan, makanan yang tidak berarti itu menjadi berkat yang besar, yang mengenyangkan banyak orang.
Tuhan tidak takut kita memiliki sedikit. Yang Tuhan takutkan adalah kita tidak mau menyerahkan milik kita yang sedikit itu ke tangan-Nya. Dalam hal ini, kita semua perlu belajar seperti seorang anak kecil dalam kisah ini, yang dengan rela menyerahkan miliknya yang sedikit itu demi memberkati orang lain. Namun, kebanyakan orang tidak memiliki iman untuk memberi, sebab menurut konsepsi manusia, mempersembahkan berarti milikku berkurang. Namun menurut konsepsi Alkitab, mempersembahkan berarti milikku bertambah sedemikian rupa sehingga menjadi berkat bagi banyak orang.
Yohanes 6:11 mengatakan, “Lalu Yesus mengambil roti itu, mengucap syukur dan membagi-bagikannya kepada mereka yang duduk di situ, demikian juga dibuat-Nya dengan ikan-ikan itu, sebanyak yang mereka kehendaki.” Perkataan “sebanyak yang mereka kehendaki” sungguh mengagumkan. Perkataan ini berarti Kristus sanggup menyuplai bahkan memenuhi keperluan kita, seturut dengan kapasitas rohani kita. Perkataan ini juga menjamin bahwa tidak ada seorang pun yang akan kekurangan. Seberapa banyak yang dapat kita nikmati, maka sebanyak itu pula Dia terhadap kita.
Baik roti jelai maupun ikan, keduanya melambangkan Kristus sebagai makanan kita. Kristus itu agung dan tak terbatas, namun demi menjadi makanan kita, Dia telah menjadi “kecil”, sekecil roti dan ikan. Puji Tuhan, bahwa Ia telah menjadi begitu kecilnya sehingga dapat kita nikmati! Cukup dengan lima ketul roti dan dua ikan, Tuhan mengenyangkan lima ribu orang. Sisa dua belas bakul itu melambangkan keluapan kekayaan suplai hayat Kristus (Yoh. 6:13). Puji Tuhan! Walau Dia itu kecil, namun kekayaan-Nya tak berbatas.

No comments: