Hitstat

02 June 2009

Yohanes Volume 2 - Minggu 4 Rabu

Keperluan Orang Lemah
Yohanes 5:2, 5
Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya.... Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh- delapan tahun lamanya sakit

Ayat Bacaan: Yoh. 5:2-6; 10:1; Rm. 7:14

Dalam hal melakukan tuntutan hukum Allah, seluruh umat manusia adalah orang yang lemah. Siapakah yang dapat mengatakan bahwa dia dapat memenuhi seluruh permintaan hukum Allah? Tidak seorang pun. Rasul Paulus berkata, “Sebab kita tahu, bahwa hukum Taurat adalah rohani, tetapi aku bersifat daging, terjual di bawah kuasa dosa” (Rm. 7:14). Tidak ada yang salah dengan hukum Allah, sebab hukum Allah itu bersifat rohani, namun kita yang bersifat daging tidak mampu melaksanakannya.
Ketidakmampuan manusia dalam memenuhi hukum Allah terlihat dengan jelas dalam kisah yang tercatat dalam Yohanes 5:1-16. Ayat dua dan tiga mengatakan, “Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, ... “ Gerbang domba melambangkan pintu masuk menuju kandang domba agama, yakni hukum Taurat (Yoh. 10:1). Nama kolam Bethesda, berarti rumah rahmat. Orang-orang yang mempraktekkan hukum Taurat memerlukan rahmat Allah, sebab mereka lemah, sakit, dan tidak berdaya; mereka buta, timpang, dan lumpuh. Di dalam agama, mereka tertindas, letih lesu, dan tidak ada perhentian.
Di serambi kolam itu, ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit (Yoh. 5:5). Ia penuh dengan harapan ketika melihat air bergoncang, namun mustahil baginya untuk terjun ke kolam itu, sebab ia lumpuh. Tidak heran, setelah 38 tahun menderita sakit, dia tak kunjung mendapatkan kesembuhan. Apakah yang sebenarnya dia perlukan? Bukan agama, bukan pula usaha manusia, melainkan pertolongan Allah. Ketika Yesus melihat orang itu, berkatalah Ia kepadanya: “Maukah engkau sembuh?” (Yoh. 5:6). Agama terbukti tidak dapat menyembuhkan orang yang lemah, namun Putra Allah datang untuk menyembuhkan orang yang lemah dengan firman hayat-Nya. Asal kita percaya kepada firman hayat-Nya, kita pun segera mendapatkan kesembuhan yang tidak dapat diberikan oleh agama. Puji Tuhan! Apa yang tidak dapat kita lakukan, telah dilakukan Kristus bagi kita. Inilah yang disebut anugerah.

No comments: