Hitstat

26 June 2009

Yohanes Volume 3 - Minggu 3 Sabtu

Tuhan Yesus, Sang Aku Adalah
Yohanes 8:57-58, Tl.
Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: “Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah melihat Abraham?” Kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku Adalah.”

Ayat Bacaan: Yoh. 8:24, 28, 31, 58; Kel. 3:14; Kej. 2:7

Melalui penyinaran hayat yang di dalam dan melalui penggarapan elemen ilahi dalam batin kita, kita dibebaskan dari perbudakan dosa. Ketika kita menerima-Nya, Dia menjadi hayat kita, dan hayat ini menjadi terang yang membawa kita keluar dari kegelapan dosa. Hanya terang hayat yang dapat membebaskan kita dari belenggu dan perbudakan dosa. Tuhan dapat mengampuni kita, sebab Dia adalah Anak Manusia yang mati bagi kita dengan ditinggikan di atas kayu salib. Sekarang, Tuhan dapat membebaskan kita dari belenggu dosa karena Dia adalah Sang Aku Adalah (I Am that I Am, KJV) yang berhuni di dalam kita.
Tuhan adalah Yehova, Sang Aku Adalah (Yoh. 8:24, 28, 58). “Aku Adalah”, itulah arti nama Yehova (Kel. 3:14) dan Yehova ialah nama Allah dalam hubungan-Nya dengan manusia (Kej. 2:7). Jadi, sebutan Yehova menunjukkan bahwa Tuhan sebagai Allah yang kekal dalam hubungan-Nya dengan manusia. Tuhan sebagai Sang Aku Adalah sesungguhnya adalah Sang kekal selamanya, yang ada sejak kekekalan lampau hingga kekekalan yang akan datang. Dia adalah perwujudan dan jawaban atas segala perkara positif yang kita perlukan!
Sebutan “Aku Adalah” menunjukkan bahwa Dialah kebutuhan kita. Ini seperti memiliki sebuah buku cek yang belum terisi, yang boleh kita isi sejumlah yang kita butuhkan. Kalau kita perlu terang, isilah saja dengan terang, dan Tuhan akan menjadi terang kita. Kalau kita perlu hiburan, Tuhan akan menjadi hiburan kita. Cek semacam ini takkan ditolak, sebab deposit dalam rekening sorgawi takkan pernah bernilai negatif. Tuhan adalah jawaban atas segala kebutuhan kita, sebab Dia adalah Sang Aku Adalah.
Seluruh Injil Yohanes juga mewahyukan bahwa Tuhan adalah Firman dan Roh. Tuhan ada di dalam Firman dan Dia juga adalah Roh. Kini kita memiliki kedua-duanya - Firman dan Roh. Kalau kita menjamah Roh itu dan menerima Firman, kita akan memperoleh Tuhan sendiri. Kita dapat memiliki segalanya dengan cara tinggal secara berkesinambungan di dalam Firman Tuhan (Yoh. 8:31). Hanya dengan menjamah Firman, kita menjamah sumber hayat yang kekal dan tak berkesudahan. Haleluya!

No comments: