Hitstat

02 September 2009

Yohanes Volume 6 - Minggu 1 Kamis

Memimpin Kita ke Dalam Seluruh Kebenaran
Yohanes 16:13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ayat Bacaan: Yoh. 16:13; 17:17

Roh Kebenaran (Roh realitas) adalah realisasi penuh dari Putra. Setelah Roh membawa kita kepada keselamatan, Dia akan menjadi realitas sesungguhnya dari diri Putra di dalam kita. Apa ada-Nya, milik-Nya, yang telah dicapai-Nya, diperoleh-Nya dan digenapkan Putra akan sepenuhnya teresap ke dalam kita melalui Roh itu. Akhirnya Roh itu menjadi realisasi Putra. Roh realitas ini akan memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran (Yoh. 16:13). Roh realitas ini bukan memimpin kita masuk ke dalam doktrin tentang Kristus, melainkan ke dalam seluruh realitas Kristus.
Saudara-saudari, kita harus tahu bahwa di samping ada Roh kebenaran, juga terdapat Alkitab yang adalah firman kebenaran (Yoh. 17:17). Di satu pihak ada perkara kebenaran yaitu Allah di dalam Kristus yang telah merampungkan segala sesuatu. Di pihak lain terdapat juga Alkitab yang mengutarakan perkara-perkara kebenaran. Ketika kita percaya kepada firman kebenaran ini, Roh Kudus membawa kita masuk ke dalam kebenaran, membawa kita masuk ke dalam realitas rohani.
Permasalahan utama dalam hidup kita sehari-hari adalah kita terlalu mempercayai keadaan kita yang lemah dan berdosa. Akibatnya setiap hari kita menempuh suatu hidup yang kalah. Saudara-saudari, yang kita perlukan hari ini adalah Roh Kebenaran memimpin kita ke dalam seluruh kebenaran melalui hari demi hari kita menerima wahyu di dalam firman-Nya. Ketika kita mendapatkan wahyu, kita tidak lagi memikirkan keadaan diri sendiri, tidak lagi mempedulikan perasaan diri sendiri, sebaliknya kita percaya semua yang di pihak Allah mutlak benar dan tepat.
Banyak orang Kristen merasa bahwa manusia lamanya itu masih sangat riil. Dia tidak berani berkata bahwa dirinya sudah mati bersama Kristus. Tetapi kalau mempunyai wahyu, dia akan berubah. Wahyu akan memperlihatkan kepadanya bahwa manusia lamanya benar-benar sudah mati. Semoga Tuhan membuka mata rohani kita, supaya kita nampak apa yang disebut kebenaran. Kalau kita benar-benar telah nampak kebenaran, kebenaran akan memerdekakan kita. Kita harus menuntut kebenaran, menuntut realitas itu.

No comments: