Hitstat

14 September 2009

Yohanes Volume 6 - Minggu 3 Selasa

Memberikan Hayat yang Kekal
Yohanes 17:3
Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.

Ayat Bacaan: Yoh. 6:57; 17:6, 26; Mat. 11:27; Ibr. 8:11; Flp. 3:10

Hayat kekal adalah hayat ilahi; memiliki fungsi khusus untuk mengenal Allah dan Kristus. Allah dan Kristus itu ilahi. Pengenalan yang penuh, tidak hanya pengenalan obyektif. Mengenai Anak, hanya Bapa yang memiliki pengenalan semacam ini, dan mengenai Bapa, hanya Anak dan dia yang diberi wahyu oleh Anak yang mengenal-Nya. Untuk mengenal Anak, Bapa perlu mewahyukan-Nya (Mat. 16:17),dan untuk mengenal Bapa, perlu Anak mewahyukan-Nya (Yoh. 17:6; Yoh. 17:26).
Yohanes 17:3 mengatakan, “Inilah hidup yang kekal, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Hidup kekal hanyalah suatu berkat masa yang akan datang. Hayat kekal adalah hayat ilahi dengan fungsi khusus; mengenal Allah (Mat 11:27) dan Kristus. Setiap hayat mempunyai fungsinya.
Paulus senantiasa menempuh hidup tersalib, seperti Kristus lakukan dalam hidup insani-Nya. Melalui hidup demikian kuasa kebangkitan Kristus dialami dan diekspresikan. Untuk membuat kematian Kristus sebagai cetakan hidup seseorang; ini mengacu kepada pengalaman Kristus terus-menerus mematikan hayat insani-Nya agar dapat hidup dengan hayat Allah (Yoh. 6:57). Hidup kita harus diserupakan dengan cetakan semacam itu melalui kematian kita terhadap hayat insani kita untuk menempuh hidup yang ilahi. Diserupakan dengan kematian Kristus adalah syarat untuk mengenal dan mengalami Dia, kuasa kebangkitan-Nya, dan persekutuan penderitaan-Nya.
Untuk mengenal hal-hal ilahi, kita perlu hayat ilahi. Oleh karena kaum imani dilahirkan dengan hayat ilahi, mereka mengenal Allah dan Kristus (Ibr. 8:11, Flp. 3:10). Kaum imani Perjanjian Baru mempunyai hayat ilahi, dan hayat ilahi itulah hayat yang mengenal Allah. Allah yang telah datang melalui inkarnasi dan telah memberi kita suatu kemampuan untuk mengenal Dia sebagai Allah yang sejati dan bersatu dengan Dia secara organik dalam Anak-Nya, Yesus Kristus. Saudara-saudari segala apa adanya Allah yang benar dan sejati ini terhadap kita adalah hayat kekal bagi kita, supaya kita dapat mengambil bagian akan Dia sebagai segala sesuatu bagi kita.

No comments: