Hitstat

21 September 2009

Yohanes Volume 6 - Minggu 4 Selasa

Supaya Penuhlah Sukacita Tuhan
Yohanes 17:13
Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.

Ayat Bacaan: Yoh. 17:13

Kita adalah satu di dalam nama Bapa melalui menikmati diri Bapa sendiri. Sebagai anak-anak Allah, kita semua memiliki Bapa yang sama. Tetapi ketika kita tidak bersama dengan yang lain, kita tidak merasa bahwa kita menikmati Bapa. Semakin kita menjadi satu melalui hayat-Nya, kita semakin merasa bahwa Bapa begitu nikmat. Ketika kita bersama-sama menyeru, “Ya, Bapa”, terasa begitu manis. Namun, jika kita bertengkar, kita terpecah menjadi banyak kelompok. Dalam situasi yang demikian, kalau kita mencoba menyeru, “Ya, Bapa”, kita kehilangan rasa manis Bapa itu. Rasa manis nama Bapa tergantung pada kesatuan di antara anak-anak-Nya. Ketika kita satu, kita menikmati kemanisan Bapa.
Dalam Yohanes 17:13 Tuhan berkata kepada Bapa, “Tetapi sekarang, Aku datang kepada-Mu dan Aku mengatakan semuanya ini sementara Aku masih ada di dalam dunia, supaya penuhlah sukacita-Ku di dalam diri mereka.” Penuh sukacita adalah di dalam kesatuan yang sejati. Ketika kita bersatu dalam nama Bapa melalui hayat Bapa, bersama-sama menikmati Bapa, kita akan dipenuhi oleh sukacita Tuhan di dalam kita. Inilah sebabnya ketika kita benar-benar bersatu, kita dipenuhi dengan puji-pujian kepada Bapa. Pujian ini tidak lain merupakan keluapan sukacita batiniah. Kita bersukacita dalam kesatuan yang meluapkan sukacita.
Kesatuan yang misteri ini dikerjakan oleh Allah, supaya semua kelimpahan Kristus yang tidak terduga itu menjadi milik kita. Semua milik Kristus adalah milik kita. Allah sudah memberikan kekudusan, kesempurnaan, hayat, kekuatan, dan kelimpahan-Nya kepada kita. Allah menyuruh kita bersatu dengan-Nya, supaya Dia menjadi Kepala, pokok pohon, dan makanan kita. Sekarang Dia adalah kebenaran, kekudusan, penebusan kita, sekarang Dia akan memperhidupkan hayat-Nya dari dalam kita.
Sekarang, Allah pun mengundang kita, juga memerintahkan kita untuk percaya dan bersatu dengan Tuhan Yesus, sama seperti Tuhan Yesus bersatu dengan Allah. Oleh sebab itu, kesabaran, kelembutan, kesucian, dan semua kebajikan Tuhan lainnya, kini menjadi milik kita.

No comments: