Hitstat

09 September 2009

Yohanes Volume 6 - Minggu 2 Kamis

Tuhan Mengetahui Segala Sesuatu
Yohanes 16:30
Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah.

Ayat Bacaan: Yoh. 16:25-32

Dalam Yohanes 16:25 Tuhan Yesus mengatakan bahwa “Semuanya ini Kukatakan kepadamu dengan kiasan. Akan tiba saatnya Aku tidak lagi berkata-kata kepadamu dengan kiasan, tetapi terus terang memberitakan Bapa kepadamu”. Namun dalam ayat dua puluh sembilan sampai tiga puluh Tuhan mulai berkata terus terang “Pada hari itu kamu akan berdoa dalam nama-Ku. Dan tidak Aku katakan kepadamu, bahwa Aku meminta bagimu kepada Bapa, sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah. Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa” (Yoh. 16:26-28). Murid-murid mengetahui bahwa apa yang dikatakan-Nya bukan lagi kiasan, murid-murid tidak lagi meragukan perkataan-Nya, dan mereka menjadi percaya.
Murid-murid percaya bahwa Tuhan Yesus itu berasal dari Bapa dan mengetahui segala sesuatu, sebab Dia satu bersama dengan Bapa. Apa yang Bapa miliki juga dimiliki oleh Tuhan Yesus. Hal itu terbukti ketika Tuhan Yesus berada di bumi, Dia selalu mengetahui apa yang akan terjadi dengan diri-Nya. Dia mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Tuhan tahu bahwa Dia akan mengalami penderitaan, dan Dia tahu selama Dia mengalami penderitaan, murid-murid-Nya akan tercerai-berai meninggalkan Dia seorang diri (Yoh. 16:32). Tuhan juga tahu bahwa ketika murid-murid-Nya meninggalkan Dia, Dia tidak sendirian, karena Dia tahu ada Bapa yang menyertai-Nya.
Tuhan Yesus tahu segala sesuatu. Dia yang tahu segala sesuatu itu telah menjadi Roh dan tinggal di dalam roh kita, sehingga kita tidak seharusnya takut dengan apa yang akan terjadi, karena Tuhan sudah tahu dan Dia juga tahu bagaimana menyelasaikannya. Puji Tuhan, kita memiliki Tuhan yang sedemikian. Namun, bagaimanakah sikap kita hari ini? Apakah dalam segala sesuatu kita lebih percaya kepada-Nya atau kita lebih percaya kepada diri sendiri, atau kepada manusia? Semoga firman Tuhan kembali membuka mata rohani kita sehingga bisa melihat bahwa Tuhan yang kita terima itu lebih tahu keadaan dan keperluan kita, melebihi diri sendiri, bahkan siapa pun.

No comments: