Hitstat

16 September 2009

Yohanes Volume 6 - Minggu 3 Kamis

Putra telah Menyatakan Nama Bapa
Yohanes 17:6
Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.

Ayat Bacaan: Yoh. 17:6; Rm. 8:15; Gal. 4:6

Bapa ialah nama yang berkaitan dengan hayat. Dalam Perjanjian Baru inilah Tuhan mewahyukan Allah sebagai Bapa yang melahirkan banyak putra. Dialah sumber hayat, maka Dialah Bapa yang menghasilkan sejumlah putra melalui melahirkan kembali mereka dengan hayat-Nya. Itulah maksud tujuan-Nya. Allah adalah Bapa, sebab Ia melahirkan banyak orang dengan hayat-Nya, menjadikan mereka anak-anak-Nya dan putra-Nya.
Betapa manis memanggil Allah Bapa kita! Dalam kitab Matius, Tuhan mengajar murid-murid-Nya memanggil Allah Bapa, “Bapa kami yang ada di surga” (Mat. 6:9). Kapankala kita memanggil Allah sebagai Bapa kita, kita harus menyadari bahwa Dia adalah Bapa kita yang sejati. Dia bukan bapa angkat kita, dan kita bukan anak-anak pungut-Nya. Bapa kita adalah Bapa kita dalam hayat, Bapa sejati kita. Kita memanggil-Nya Bapa karena kita dilahirkan dari-Nya dan memiliki hayat-Nya. Ketika kedua istilah “Abba” dan “Bapa” dipakai secara bersama-sama, hasilnya adalah perasaan yang dalam, manis, perasaan yang luar biasa intim. “Abba, Bapa” sungguh sangat manis.
Roma 8:15 dan Galatia 4:6, keduanya mengatakan tentang menyeru “Abba, Bapa.” Di seluruh dunia, anak-anak kecil menggunakan sebutan ganda, seperti papa atau mama kepada orang tua mereka. Jikalau kita bukan dilahirkan oleh bapa, tetapi harus memanggilnya papa, tentunya sangat canggung, takkan dapat begitu manis. Karena Allah ialah Bapa kita dalam hayat, maka begitu manis ketika kita memanggil Dia, “Abba, Bapa.” Ketika Anda merasakan kemanisan ini, Anda mengetahui bahwa Anda adalah anak-Nya dan Ia benar-benar adalah Bapa Anda dalam hayat.
Allah kita sungguh misteri, kita tak mungkin bisa memahami dengan akal budi kita, tak mungkin menerangkannya melalui ungkapan manusia. Otak kita sangat terbatas. Dia adalah Bapa, juga adalah Allah, juga adalah Tuhan, juga adalah Roh, juga adalah Yesus. Haleluya, pada saat yang diperlukan, Anda berkata, “Ya Tuhan!” di lain kesempatan Anda berkata, “Ya Bapa!” dan di lain kesempatan lagi Anda berkata, “O, Tuhan Yesus!” Nama Bapa kita begitu limpah! Haleluya atas nama Bapa yang begitu manis.

No comments: