Hitstat

02 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 1 Minggu

Kasih Karunia Berkuasa Melalui Pembenaran
Roma 5:21
Supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh pembenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita (Tl.)

Ayat Bacaan: Rm. 1:17, 5:21

Kita telah mendengar bahwa kasih karunia itu berlimpah-limpah, tetapi kita mungkin tidak memiliki konsep tentang kasih karunia itu dapat memerintah. Roma 5:21 mengatakan bahwa baik dosa maupun kasih karunia dapat memerintah. Dosa memerintah di aspek negatif, sedangkan kasih karunia memerintah di aspek positif. Dosa adalah perwujudan sifat jahat Satan di dalam daging kita, dan kasih karunia adalah perwujudan Allah di dalam Kristus yang berhuni dalam roh kita. Jadi, dosa dan kasih karunia adalah dua raja yang memerintah di dalam kita. Ketika kita berada di dalam kerajaan maut, dosa menjadi raja atas kita. Tetapi ketika kita percaya dan berada dalam kerajaan hayat, kasih karunialah yang menjadi raja kita.
Mengapa kasih karunia dapat memerintah oleh pembenaran? Karena dahulu kita adalah orang-orang berdosa, maka Allah memerlukan sarana yang menjadi tumpuan dan dasar untuk menyalurkan diri-Nya kepada kita sebagai kasih karunia. Sarana itu adalah kebenaran yang memberi kita kedudukan untuk menuntut Kristus sebagai kasih karunia kita. Dengan memberikan kasih karunia kepada manusia, Allah menyatakan kebenaran-Nya (Rm. 1:17). Tidak hanya demikian, kuat kuasa kasih karunia ini bekerja di dalam batin kita, menghasilkan kebenaran yang dapat kita alami, membuat kita benar terhadap Allah, orang lain, dan diri sendiri. Kasih karunia tidak hanya menaklukkan dosa, tetapi juga mengalahkan Iblis dan maut. Jadi, kasih karunia dapat memerintah melalui pembenaran dan menghasilkan hayat yang kekal di dalam kita. Petrus bertanya kepada Tuhan, apakah yang akan didapatkan murid-murid yang telah meninggalkan segala sesuatu dan mengikuti Dia? Tuhan berjanji, bahwa mereka akan mewarisi hayat yang kekal dan zaman kerajaan. Bukan hanya demikian, para pemenang akan memakan pohon hayat dalam zaman kerajaan sebagai pahala (Why. 2:7). Hari ini Kristus sebagai hayat kita, adalah satu kasih karunia cuma-cuma. Tetapi, kelak Dia akan menjadi pahala kita. Untuk ini kita harus menjadi pemenang pada hari ini, kalau tidak, kita akan kehilangan pahala dalam kerajaan seribu tahun. Untuk pahala inilah kita perlu menikmati kasih karunia yang berkuasa oleh pembenaran.

Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus menyertai rohmu! (Flp. 4:23)

No comments: