Hitstat

07 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 2 Jumat

Telah Mati terhadap Hukum Taurat
Roma 7:4
Sebab itu, Saudara-saudaraku, kamu juga telah mati terhadap hukum Taurat ...

Ayat Bacaan: Yes. 54:5; Rm. 6:6, 7:2-4; Gal. 2:19; Ef. 5:23

Dalam Roma 6 kita nampak kesatuan kita dengan Kristus dan bagaimana Allah melepaskan kita dari dosa; dalam Roma 7 kita nampak bagaimana Ia melepaskan kita dari hukum Taurat melalui gambaran suami dengan istri. Hubungan antara hukum Taurat dengan orang dosa seperti hubungan suami dengan istrinya.
Gambaran pada Roma 7:1-4, menyebutkan seorang perempuan, yang berada pada kedudukan yang sulit. Ia telah menikah dengan orang yang sama sekali tidak cocok dengannya. Suaminya itu adalah orang yang sangat cermat, sedangkan yang perempuan bersifat sembarangan. Sang suami ini selalu menuntut istrinya. Namun sebagai suami, ia tidak salah, ia berhak mengharapkan sesuatu dari istrinya; dan semua permintaannya itu tidak melanggar hukum. Persoalannya adalah, ia memiliki istri yang tidak mampu melaksanakan permintaannya itu. Demikianlah perempuan yang kasihan itu sangat menderita karena semua yang dilakukannya salah.
Suami ini melambangkan hukum Taurat, dan kita adalah perempuan itu. Hukum Taurat menuntut banyak, tetapi tidak memberikan bantuan untuk melaksanakan tuntutannya. Satu-satunya jalan kelepasan bagi perempuan itu adalah kematian suaminya, demikian pula satu-satunya jalan kelepasan bagi kita adalah kematian Hukum Taurat. Tetapi firman Tuhan berkata, ”Selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi” (Mat. 5:18). Ini menunjukkan bahwa Hukum Taurat akan terus berlaku sampai kekekalan, dan jika hukum Taurat tidak mungkin berlalu, bagaimana kita bisa terlepas dari tuntutan-tuntutannya? Mungkin kita memiliki pikiran yang sama dengan Roma 7:1-3 yaitu bahwa untuk terlepas dari tuntutan suami itu, sang suamilah yang harus mati, tetapi dalam Roma 7:4 kita nampak, ternyata si perempuanlah yang mati. Ketika ia mati, putuslah ikatan perkawinan dan ia terlepas dari hukum suaminya. Hukum Taurat tidak mati, kitalah yang mati. Jika kita telah mati, maka hukum Taurat tidak dapat lagi menuntut diri kita. Itulah jalan kelepasan dari hukum Taurat yang Allah sediakan dalam Roma 7.

… Tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu. (Kol. 3:11b)

No comments: