Hitstat

15 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 3 Sabtu

Hukum Roh Hayat
Roma 8:2
Sebab hukum Roh yang memberi hayat telah memerdekakan kamu dalam Kristus Yesus dari hukum dosa dan hukum maut (Tl.).

Ayat Bacaan: Rm. 8:1-3; Gal. 3:21

Saudara saudari, jika kita ingin memahami apakah hukum hayat itu, lihat dan amatilah burung-burung di udara. Bagaimanakah mereka dapat terbang? Mereka dapat terbang karena hayat mereka mempunyai hukum yang dapat terbang. Di dalam mereka ada hayat, di dalam hayat itu ada satu hukum, dan hukum itulah yang membuat mereka dapat terbang. Hayat itu mempunyai satu hukum yang membuat makhluk-makhluk itu dapat mengungguli gravitasi bumi sehingga mereka dapat terbang di udara. Jika pada suatu hari terjadi hujan salju yang lebat dan seekor burung gagak jatuh mati di halaman rumah kita, maka kita akan melihat betapa besarnya pengaruh gravitasi itu. Gravitasi bumilah yang menariknya ke tanah; gravitasi itu selalu ada. Jika burung itu hidup, hayatnya mempunyai satu hukum yang membuatnya unggul terhadap gravitasi bumi serta terbang di udara. Begitu hayatnya mati, hukum hayat juga mati, maka hukum gravitasi segera mengalahkannya.
Siapa yang marah terhadap orang, dalam satu jam sudah bisa reda boleh dikatakan sebagai orang yang bijak. Kita, kaum saleh yang beroleh selamat, seharusnya lebih unggul daripada orang yang bijak. Tetapi setelah kita marah, bisakah segera reda? Setelah marah, untuk kembali kepada Tuhan bagi kita tidak begitu mudah. Mungkin kita sudah banyak belajar, begitu kita kembali kepada Tuhan, marah kita segera reda; tetapi kalau kita kemudian berjumpa kembali dengan orang yang bersalah kepada kita, maka amarah kita timbul kembali. Kita boleh berkata, kayu dan batu tidak bisa marah, tetapi manusia tidak ada yang tidak marah. Hanya orang mati yang tidak marah. Tetapi saudara Witness Lee, seorang hamba Tuhan bersaksi, ”Syukur kepada Tuhan, oleh karena belas kasihan-Nya, saya boleh bersaksi kepada kalian, sekarang kalau saya marah, dalam setengah menit sudah reda, tidak marah lagi. Mengapa demikian? Ini karena hukum hayat memerdekakan saya, supaya saya tidak dikekang oleh dosa.” Syukur kepada Tuhan! Hari ini Allah telah merahmati kita dengan memberikan kita satu hayat baru dan juga satu hukum baru yang membuat hukum dosa dan hukum maut seolah-olah keberadaannya tidak ada lagi bagi kita.

Jelaslah, tidak ada orang yang dibenarkan di hadapan Allah karena melakukan hukum Taurat, karena: “Orang yang benar akan hidup oleh iman.” (Gal. 3:11)

No comments: