Hitstat

30 October 2010

Roma Volume 3 - Minggu 1 Minggu

Pengalaman Di Dalam Daging dan Di Dalam Roh
Roma 8:4, 6
Supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh... Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.

Ayat Bacaan: Rm. 7:6,18-20, 8:4,6,11

Setelah kita sadar bahwa kita telah mati bersama dengan Kristus, kita juga harus melihat bahwa kita tidak memiliki sesuatu yang berhu-bungan dengan hukum Taurat. Karena kita telah mati, maka kita bebas, lepas, dari hukum Taurat (Rm. 7:6). Jangan kembali lagi kepada hukum Taurat. Kembali kepada hukum Taurat berarti memutuskan untuk berbuat baik. Paulus berkata, “Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku perbuat” (Rm. 7:18-19). Oleh karena itu, di dalam ayat selanjutnya dia menyimpulkan, “Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan aku lagi yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku” (Rm. 7:20). Seperti yang telah ditunjukkan, ini adalah pengalaman Paulus sebelum ia diselamatkan, tetapi hampir semua orang Kristen mengalaminya setelah mereka diselamatkan. Jika kita tidak memiliki pengalaman yang demikian, kita tidak akan disingkapkan sampai pada puncaknya dan tidak akan sadar betapa tidak ada harapannya diri kita.
Di dalam Roma 8 kita menemukan sesuatu yang sangat sederhana. Lupakan tentang memutuskan untuk berbuat baik. Kita perlu melihat bahwa kita harus secara sederhana berjalan menurut roh dan meletakkan pikiran di atas roh (Rm. 8:4,6). Ini sudah cukup. Jangan memutuskan untuk berbuat baik atau berdoa agar Tuhan membantu kita untuk berbuat baik. Lupakan semua konsep agama yang demikian. Kita perlu berjalan, bertingkah laku, dan hidup menurut roh dan secara berkesinambungan meletakkan pikiran kita di atas roh. Maka kita akan memiliki kebebasan, dan Kristus yang berhuni akan membagikan hayat ke dalam setiap bagian dari diri kita, bahkan ke dalam anggota-anggota yang lemah dari tubuh fana kita (Rm. 8:11). Kemudian seluruh diri kita akan diinfus dengan hayat ilahi. Hayat ini bahkan akan melakukan lebih banyak dari pada memenuhi tuntutan-tuntutan benar hukum Taurat. Bila kita melakukan hal ini, maka kita akan menikmati pembagian hayat oleh Kristus yang berhuni. Kita akan menikmati keselamatan Allah dan dijenuhi dengan hayat-Nya.

Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. (Rm. 8:9a)

No comments: