Hitstat

31 October 2010

Roma Volume 3 - Minggu 2 Senin

Dosa Masuk ke Dalam Diri Kita dan Akibat Dosa
Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia melalui satu orang, dan melalui dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.

Ayat Bacaan: Rm. 5:12, 21; 6:14; 7:11, 17; Ef. 5:8; 1 Yoh. 1:9; 2:1-2; 3:1

Oleh penciptaan Allah, kita menjadi orang-orang yang baik dan benar. Namun, karena kejatuhan Adam, dosa diinjeksikan ke dalam diri kita. Dengan manusia memakan buah pohon pengetahuan, sesuatu yang jahat dan bahkan yang setani telah masuk ke dalam manusia. Melalui kejatuh-an itu, suatu elemen yang jahat dan setani telah diinjeksikan ke dalamnya. Elemen ini disebut dosa. Dosa bukan hanya perkara berdusta atau mencuri. Hal-hal itu adalah buah dari dosa, bukan dosa itu sendiri. Dosa sebenarnya adalah sifat Satan, si jahat.
Dosa itu seperti persona yang hidup: Dosa ini masuk (5:12); memerintah (5:21); dapat menjadi tuan atas kita (6:14); menipu kita (7:11); membunuh kita (7:11); dan tinggal di dalam kita (7:17). Satu kali dosa, elemen jahat Satan ini, diinjeksikan ke dalam manusia, manusia tersusun menjadi orang-orang dosa. Meskipun perbuatan-perbuatan lahiriah kita itu mungkin tidak berdosa, tetapi di dalam kita, kita memiliki sifat dosa. Dosa menghasilkan tiga hal: hukum Taurat, daging, dan maut.
Bila seorang beriman berbuat dosa, dalam batinnya pasti ada perasaan, dan ia segera merasa tidak damai, hatinya seolah-olah tertusuk duri. Ketidakdamaian itu adalah pekerjaan Roh Kudus. Pada saat itulah ia seharusnya menaati pekerjaan Roh Kudus, yaitu mengakui dosa itu sebagai dosa. Jika kita mengaku dosa kita, maka ”Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Bila kita berbuat dosa, kita mengetahui dosa kita sendiri, kita pun mengakui bahwa kita mempunyai dosa ini, maka Allah akan mengampuni dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Sebab ”Allah adalah setia”, Ia tidak dapat tidak setia, untuk menggenapkan firman dan janji-Nya; dan lagi ”Ia adalah adil”, maka Ia tak dapat tidak memenuhi dan menghitung pekerjaan dan penebusan Putra-Nya di atas salib. Dia adalah setia dan adil, maka Dia pasti mengampuni segala dosa kita, dan pasti menyucikan kita dari segala kejahatan kita. Haleluya! ”Segala dosa” dan ”segala kejahatan” kita telah diampuni dan telah disucikan.

Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. (1 Yoh. 1:9)

No comments: