Hitstat

12 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 3 Rabu

Dia Yang Telah Melepaskan Aku Dari Tubuh Maut
Roma 7:24
Aku, manusia celaka! Siapa yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?

Ayat Bacaan: Rm. 6:6; 1 Kor. 11:30; 1 Tim. 4:10

Tubuh kita yang jatuh disebut tubuh dosa, juga disebut tubuh maut. Tubuh dosa kuat dalam hal berdosa dan melanggar perintah Allah, tetapi tubuh maut lemah dalam hal berbuat hal-hal yang berkenan kepada Allah. Dosa memberikan kekuatan kepada tubuh yang telah jatuh untuk berbuat dosa, tetapi maut membuat tubuh yang bobrok ini benar-benar lemah dan tidak berdaya
Paulus berseru, “Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” Betapa baiknya jika setiap orang menjerit seperti Paulus. Tidak ada musik yang lebih merdu daripada teriakan yang paling rohani dan alkitabiah ini. Hal ini hanya dapat dihasilkan dari orang yang telah menyadari bahwa ia tidak dapat berbuat apa-apa selain menyerah dan tidak bertekad lebih lanjut. Sebelumnya, setiap kali menghadapi kegagalan, ia lalu memperbarui tekadnya serta menggandakan kekuatan tekadnya. Akhirnya ia tahu, bahwa tekadnya tidak ada gunanya, dan dengan putus asa ia berteriak, “Aku, manusia celaka!” Seperti orang yang mendadak terjaga dari tidurnya dalam gedung yang terbakar, ia hanya dapat menjerit minta tolong, karena ia sudah benar-benar putus asa terhadap dirinya.
Sudahkah kita putus asa terhadap diri sendiri? Atau masihkah kita berharap melalui lebih banyak membaca Alkitab dan berdoa kita bisa menjadi orang Kristen yang lebih baik? Membaca Alkitab dan berdoa itu tidak salah; Allah pun tidak menginginkan kita mengabaikannya. Namun kita keliru jika melakukan hal itu untuk mencapai kemenangan. Satu-satunya sumber pertolongan kita terletak pada Dia; Dialah tujuan pembacaan Alkitab dan doa kita. Sandaran kita adalah Kristus semata. Di luar Kristus kita tidak mampu berbuat apa-apa. Hari ini kita perlu mengajukan pertanyaan yang bagus ini, “Siapakah yang akan melepaskan aku?” Dulu, kita mencari-cari sesuatu; sekarang kita mengharapkan Seorang untuk dapat menolong kita. Dulu kita mencari penyelesaian masalah di dalam diri kita sendiri; kini kita mencari seorang Juruselamat. Saudara saudari, agar terlepas dari tubuh maut, tidak perlu memakai kekuatan kita sendiri, tetapi arahkanlah semua harapan kita kepada Kristus!

Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia,... (1Tim. 4:10)

No comments: