Hitstat

18 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 4 Selasa

Tuntutan Hukum Taurat Digenapi di dalam Kita yang Hidup Menurut Roh
Roma 8:4
Supaya tuntutan kebenaran hukum Taurat digenapi di dalam kita yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut roh (Tl.).

Ayat Bacaan: Rm. 8:4, 16; 1 Kor. 6:17

Roma 8:4 memberi tahu kita untuk berjalan, bukan menurut daging; tetapi menurut roh. Roh di sini adalah roh yang telah dibaurkan, yaitu roh kita yang dibaurkan dengan Roh Kudus (Rm. 8:16; 1 Kor. 6:17). Kita harus berjalan menurut roh kita karena hari ini Roh Kudus berada di dalam roh kita dan bahkan satu dengan roh kita. Berjalan menurut roh kita, berarti secara spontan berjalan menurut Roh Kudus, karena kedua roh itu adalah satu. Bila kita hidup dan bertindak menurut Roh itu, semua tuntutan Hukum Taurat akan digenapi di dalam kita.
Kebanyakan orang berjalan dan melakukan hal-hal menurut apa yang mereka pikirkan dan senangi. Beberapa orang yang berjalan menurut daging melakukan dosa, sementara yang lainnya mengerjakan hal-hal yang baik menurut pikiran mereka, kesenangan dan ketidaksenangan mereka. Tetapi kita orang-orang Kristen harus berjalan menurut roh. Untuk membedakan roh dari daging adalah mudah, tetapi untuk membedakan roh dari pikiran tidaklah mudah. Sebagai contoh, mungkin kita berpikir untuk mengunjungi seorang saudara, tetapi di dalam batin ada sesuatu yang mengganggu kita. Saat itu, kita tak seharusnya berjalan menurut pemikiran kita atau kesenangan dan ketidaksenangan kita, tetapi menurut “lampu merah batini” atau “lampu hijau batini”. Inilah berjalan menurut roh kita.
Beberapa saudari mungkin ingin membeli kain dengan harga murah. Hal ini memang tidak salah, tetapi Tuhan mungkin tidak menginginkan mereka membelinya. Harga murah adalah satu hal, kehendak Roh itu adalah hal lain. Pada akhirnya, ketika para saudari tersebut tetap meneruskan membeli kain-kain itu, mereka kehilangan damai sejahtera mereka. Ketika kembali ke rumah tidak dapat bersekutu dengan Tuhan, tidak dapat membaca Alkitab atau berdoa seperti biasanya selama beberapa hari. Jika kita tidak memiliki damai sejahtera terhadap sesuatu, kita harus berhenti mengerjakannya. Berhentilah mengikuti pemikiran, kesenangan atau ketidaksenangan kita dan dengan sederhana mematuhi perasaan-perasaan yang di dalam kita, sehingga roh kita semakin diterangi, dan kita sepenuhnya hidup menurut Roh.

Tetapi siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. (1 Kor. 6:17)

No comments: