Hitstat

27 October 2010

Roma Volume 3 - Minggu 1 Kamis

Kekudusan Allah Digarapkan ke dalam Kita
Roma 6:22
Tetapi sekarang, setelah kamu dimerdekakan dari dosa dan setelah kamu menjadi hamba Allah, kamu beroleh buah yang membawa kamu kepada pengudusan...

Ayat Bacaan: Rm. 5:10-11

Kekudusan adalah sifat Allah. Setelah Allah membenarkan kita, Dia damba menguduskan kita. Allah damba membuat kita kudus, bukan hanya secara posisi atau kedudukan, melainkan juga secara watak, melalui membagikan sifat-Nya yang kudus ke dalam kita. Hari ini Kristus hidup di dalam kita, menjadi hayat kita, untuk menjenuhi kita dengan semua apa adanya Allah dan elemen-elemen kudus-Nya. Ini adalah satu proses penje-nuhan yang berkesinambungan. Kapan saja kita berbicara kepada orang lain, Kristus menjenuhi dan meresapi kita, sehingga lama kelamaan, kita tidak lagi berbicara menurut diri sendiri, melainkan menurut Kristus. Hari demi hari sifat ilahi diinfuskan ke dalam kita untuk menguduskan kita secara watak. Tetapi dalam pengalaman kita, seringkali infusi ilahi ini terlihat bersifat sementara, seperti pelangi yang muncul beberapa menit dan kemudian menghilang. Misalnya, seorang saudari mungkin sangat kudus setelah penyegaran pagi. Tetapi beberapa menit kemudian ia sudah marah-marah. Melihat ini, kita jangan putus asa! Pekerjaan penjenuhan ini berlangsung secara berkesinambungan. Kita hanya perlu bekerja sama dengan Allah, dengan setia meletakkan diri kita di bawah penjenuhan ilahi yang terus menerus.
Dulu di Elden Hall, banyak hipies yang datang bersidang dengan rambut yang panjang, pakaian yang compang-camping, berbau, dan kotor. Di sana, mereka tidak dihimbau untuk memperbaiki penampilan mereka, melainkan hanya ada pembagian firman Allah. Sungguh ajaib! Tak lama kemudian, rambut panjang itu tidak ada lagi. Kaki yang telanjang tanpa sepatu dan pakaian yang bau sudah hilang, dan tiba-tiba di tempat itu terdapat saudara-saudara yang rapi dan bersinar. Saudara saudari, ini bukan hasil pekerjaan pembenahan yang bersifat luaran, tetapi infusi ilahi melalui firman Allah. Firman itu roh dan hayat (Yoh. 6:63). Di dalam sidang, sifat Allah yang kudus dibagikan kepada kita melalui pembicaraan firman Allah. Karena itu, sangat penting bagi kita untuk menghadiri setiap pertemuan ibadah. Melalui pembagian firman di dalam sidang, benih ilahi yang kudus itu hari demi hari bertumbuh di dalam kita untuk mereproduksikan hayat, dan menguduskan watak kita sepenuhnya.

Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu itulah kebenaran. (Yoh. 17:17)

No comments: