Hitstat

17 October 2010

Roma Volume 2 - Minggu 4 Senin

Menjatuhkan Hukuman atas Dosa dalam Daging
Roma 8:3b
Dengan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging (Tl.).

Ayat Bacaan: Rm. 8:3, 6:6; Bil. 21:9; 2 Kor. 5:21; Ibr. 2:14, 4:15; Yoh. 12:31

Mengapa tubuh kita disebut “tubuh dosa” atau “daging dosa”? Sebab tubuh kita telah menjadi tempat kediaman dosa (Rm. 7). Meskipun kita bertekad memelihara hukum Taurat Allah, tubuh kita tidak kuat melakukannya. Tubuh kita telah lumpuh karena dosa. Lalu bagaimana tindakan Allah? Allah menanggulangi kesukaran itu dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri, di dalam daging yang serupa dengan daging dosa. Hal ini dilambangkan dengan ular tembaga yang diangkat Musa di padang gurun (Bil. 21:9). Siapakah “ular”? Itulah Iblis, dan sifat Iblis itulah yang masuk ke dalam tubuh manusia sehingga tubuh manusia menjadi daging dosa. Jadi daging dosa adalah daging yang mengandung sifat Iblis.
Roma 8:3 mengatakan bahwa Tuhan Yesus diutus “dalam daging yang serupa dengan daging dosa”. Tuhan Yesus mengambil “rupa daging”, tetapi Ia tidak memiliki sifat daging yang mengandung dosa. Ular tembaga memang mempunyai bentuk ular, namun tidak memiliki racun ular. Begitu pula Kristus hanya menjadi rupa daging dosa, namun tanpa sifat dosa (2 Kor. 5:21; Ibr. 4:15). Dalam Yohanes 12:31 Yesus berkata, “Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: Sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar.” Iblis adalah penguasa dunia ini. Yang terpancang di atas salib ialah Tuhan Yesus, tetapi dalam pandangan Allah, Iblis dihakimi di sana. Iblis diganyang dan dihancurkan justru melalui daging yang dikenakan Kristus itu, karena daging itu serupa dengan bentuk ular. Ketika daging itu disalibkan, Iblis pun turut dimusnahkan. Karenanya Ibrani 2:14 mengatakan bahwa oleh kematian-Nya, Kristus telah memusnahkan dia, yaitu Iblis yang berkuasa atas maut.
Ketika kita ingin menghadiri sidang doa gereja, kita mungkin berkata, “Ah, semalam aku tidak enak tidur dan merasa sakit kepala. Aku terlalu letih untuk bersidang.” Namun, kalau ada orang yang mengajak kita nonton film, tubuh dosa kita segera menjadi kuat dan lincah. Saudara saudari, janganlah tertipu oleh kekuatan daging! Kita perlu nampak jelas, bahwa Iblis telah terperangkap dalam tubuh daging Kristus di atas salib, dan dihancurkan. Melalui salib, Allah telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging.

…supaya oleh kematian-Nya Ia memusnahkan dia, yaitu Iblis, yang berkuasa atas maut. (Ibr. 2:14)

No comments: