Sebagai kaum beriman dalam Kristus, kita semua telah dilahirkan
dari Roh itu untuk menerima Roh itu. Setelah kita dilahirkan kembali,
dilahirkan dari Roh itu, haruslah kita setiap hari menerima Roh itu.
Walaupun istilah-istilah ini sangat biasa, tetapi maknanya
sangatlah besar. Dilahirkan dari Roh itu adalah perkara yang bukan main hebatnya,
sebab arti sesungguhnya dari hal ini adalah dilahirkan dari Allah. Karena kita telah
diciptakan oleh Allah, kita adalah makhluk ciptaan Allah; dan karena kita telah
jatuh, kita adalah orang-orang dosa. Namun demikian, kita, yang adalah makhluk
ciptaan dan orang-orang dosa, telah dilahirkan oleh Allah. Alangkah ajaib!
Andaikata, seekor anjing dapat dilahirkan oleh tuannya dan menerima
hayat dan sifat tuannya, pastilah hal ini akan menarik perhatian surat kabar. Bukankah
suatu mujizat besar jika hayat dan sifat manusia dapat disalurkan kepada
seekor anjing dan menjadikan anjing itu “anjing-manusia”? Anjing itu tidak
hanya dibasuh bersih, dihias, dan dipercantik, tetapi juga memiliki hayat dan
sifat manusia. Ini tentu sangat menakjubkan. Namun, melalui kelahiran kembali,
kita menerima hayat dan sifat Allah, bukankah ini sangat menakjubkan?
Pengertian kelahiran kembali ini memecahkan konsepsi alamiah.
Dengan perumpamaan seekor anjing menerima hayat manusia, kita melihat bahwa
konsepsi alamiah hanya mengira anjing itu dapat dibersihkan dan dipercantik
saja. Pada prinsipnya, banyak orang Kristen hanya melakukan pekerjaan
membersihkan dan memperindah orang, tanpa membantu orang menerima hayat dan sifat
ilahi melalui kelahiran kembali. Jalan Allah tidak sekadar membasuh,
memperindah, dan menghias kita dari luar. Kehendak-Nya dalam ekonomi-Nya ialah
melahirkan kita kembali, yaitu menjadikan kita anak-anak Allah yang dilahirkan
oleh-Nya. Perkara ini tak terkatakan besarnya.
Sudah pasti keselamatan Allah mencakup pembersihan oleh darah
penebusan Kristus. Kita yang telah beroleh selamat sesungguhnya telah
dibersihkan oleh Allah. Tetapi pembersihan atau pembasuhan bukanlah pokok yang penting
dari keselamatan Allah. Pokok yang penting adalah Allah telah melahirkan kita kembali,
yaitu Ia benar-benar telah menyalurkan hayat dan sifat-Nya ke dalam kita untuk menjadikan
kita anak-anak-Nya. Kita bukan anak-anak menantu Allah, melainkan
anak-anak Allah dalam hayat. Jelas tidak ada keajaiban dalam alam semesta yang
lebih besar daripada manusia yang berdosa dapat dilahirkan kembali menjadi anak-anak
Allah. Hari ini banyak orang mencari mujizat dan keajaiban,
tetapi mereka tidak menyadari bahwa tidak ada mujizat yang lebih besar daripada
kelahiran kembali. Melalui kelahiran kembali, manusia yang telah jatuh dapat
menjadi anak-anak Allah. Dalam keselamatan-Nya, Allah telah membuat kita,
orang-orang dosa, menjadi anak-anak-Nya yang ilahi.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 32
No comments:
Post a Comment