Hitstat

11 August 2012

Galatia - Minggu 17 Sabtu

Pembacaan Alkitab: Gal. 5:22-25 

Dipimpin oleh Roh itu akan menghasilkan transformasi, suatu perubahan metabolik dalam insan kita. Transformasi semacam ini bukan hasil koreksi atau pengaturan yang di luar. Jika Anda sengaja menyatakan perilaku seperti anak-anak Allah, Anda akan bertindak secara agamis. Mungkin Anda berkata kepada diri Anda, “Aku harus mempertahankan statusku sebagai anak Allah. Ini berarti aku tidak boleh bertengkar dengan pasanganku.” Itu adalah yang agamis. Keperluan kita ialah hidup oleh Roh dan kemudian dipimpin oleh Roh. Ini bukan masalah pengaturan atau perbaikan secara lahir, melainkan transformasi yang metabolik dalam batin. Lebih dari itu, ini tidak ada sangkut pautnya dengan agama, sebab ini sama sekali merupakan masalah perubahan organik di dalam insan kita. Ketika kita hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh, dengan spontan Allah akan kita perhidupkan dari diri kita dan kita ekspresikan melalui diri kita. Dengan demikian dalam realitas dan prakteknya, kita adalah anak-anak Allah yang hidup dan dipimpin oleh hayat Allah.

Jika kita hidup oleh Roh melalui menerima Roh itu, dengan otomatis daging akan disalibkan (5:24). Daging akan kehilangan kedudukannya dalam diri kita, sebab kita menerima Roh itu secara terus-menerus. Tatkala kita hidup oleh Roh, Kristus akan diperbesar dalam kehidupan seharihari kita. Beban Paulus dalam menyurati kaum beriman Galatia yang telah diselewengkan itu ialah mengembalikan mereka kepada kehidupan yang hidup oleh Roh. Ini bukan masalah agama atau etika, melainkan kehidupan dan perilaku oleh Kristus, sebagai Roh pemberi-hayat yang tinggal dalam roh kita. Ketika kita menghirup Dia, kita akan menerima Roh itu lalu kita dapat hidup oleh Roh. 

Hasil dari hidup oleh Roh ialah buah dari Roh. Paulus mengetengahkan sembilan aspek dari buah Roh itu dalam ayat 22-23, tetapi dari penggunaan ungkapan, “hal-hal itu” menunjukkan sebenarnya tidak hanya sembilan aspek yang disebutnya itu. Paulus hanya menyajikan kesembilan aspek itu sebagai contoh belaka. 

Buah Roh itu ialah hasil dari perilaku oleh Roh. Kita tidak perlu meronta-ronta untuk mengasihi orang, memelihara damai sejahtera, atau bersukacita. Sesungguhnya untuk memiliki pekerti-pekerti kristiani yang mana pun tidak perlu meronta-ronta. Sebaliknya, kita hanya perlu hidup oleh Roh dan dipimpin oleh Roh. Dengan demikian, buah Roh itu akan tumbuh dengan otomatis. Tatkala kita hidup oleh Roh itu, buah-buah Roh itu akan tumbuh dengan berbagai aspek, antara lain ialah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri, dan lain-lain. Para suami tidak akan kekurangan kasih untuk mengasihi istri mereka, dan para istri tidak akan kekurangan ketaatan untuk menaati suami mereka. Pekerti yang mana pun tidak akan kurang. 

Hidup oleh Roh adalah cara untuk bertumbuh, menikmati Tuhan, dan mengembangkan fungsi kita yang wajar demi pembangunan Tubuh. Pemulihan Tuhan hari ini seharusnya mengandung ciri-ciri hidup dan dipimpin oleh Roh. Hal ini akan membedakan pemulihan Tuhan dari agama yang mana pun. Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai Roh yang almuhit kini tinggal di dalam kita. Karena itu, marilah kita hidup oleh Dia dan dipimpin oleh Dia! 


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 34

No comments: