Hitstat

07 August 2012

Galatia - Minggu 17 Selasa

Pembacaan Alkitab: Ef. 6:17-18; 1 Tes. 5:17


Dalam berita di depan, perkara dilahirkan dari Roh itu telah kita bahas dengan jelas. Namun saya tidak yakin kita semua telah jelas tentang bagaimana menerima Roh itu. Kata “menerima” ini dipakai di banyak tempat dalam Perjanjian Baru (Yoh. 7:39; 20:22; Rm. 8:15; Ef. 6:17). Dalam Kitab Galatia Paulus membicarakan dengan tegas tentang menerima Roh itu (3:2, 14). Roh yang telah kita terima dan yang terus kita terima itu adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Ada orang mungkin menolak pernyataan ini dan menyatakan bahwa Roh itu hanya menunjuk kepada Roh Kudus, yakni yang ketiga dari ke-Allahan, bukan Allah Tritunggal itu sendiri. Namun berdasarkan Perjanjian Baru, teristimewa dalam Surat-surat Kiriman Paulus, Roh yang kita terima adalah Allah Tritunggal yang telah melalui proses. 

Sekarang kita tiba pada hal yang sangat penting mengenai bagaimana menerima Roh itu. Berdasarkan pengalaman Anda, bagaimana Anda menerima Roh itu? Kehidupan kristiani yang wajar adalah kehidupan yang menerima Roh itu secara terus-menerus. Kehidupan jasmani kita adalah satu contoh dari hal ini. Kehidupan jasmani tergantung pada pernafasan. Kehidupan kita adalah kehidupan bernafas. Begitu seseorang berhenti pernafasannya, ia akan segera mati. Hari ini banyak orang Kristen yang pernafasan rohaninya telah berhenti, karena itu kehidupan rohani mereka telah macet. Bernafas secara rohani berarti terusmenerus menerima Roh itu. 

Cara yang terutama untuk menerima Roh itu dengan tidak henti-hentinya ialah berdoa. Dalam 1 Tesalonika 5:17 Paulus menyuruh kita berdoa dengan tidak henti-hentinya. Tetapi ini bukan berarti kita harus berdoa dengan pikiran kita bagi keperluan-keperluan material, melainkan kita harus menggunakan roh kita untuk berseru kepada Tuhan. Keperluan kita yang terbesar adalah Allah Tritunggal itu sendiri. Dari saat ke saat kita perlu Roh itu. Karena itu kita perlu terus-menerus menggunakan roh kita untuk berseru kepada Tuhan. Banyak di antara kita dapat bersaksi, ketika kita berseru kepada Tuhan dari lubuk batin kita, mengatakan bahwa kita mengasihi Dia, kita menghirup udara rohani yang segar. Kita menghirup pneuma, yakni Roh itu. Selaku orang Kristen, kita harus menjadi pneumatis (dipenuhi udara), yaitu penuh dengan pneuma, penuh dengan Roh itu. Roh itu adalah udara surgawi untuk kita hirup. Melalui menggunakan roh untuk berseru kepada Tuhan, kita menghirup Roh itu dan karenanya kita menerima Roh itu. 

Seperti telah kita tunjukkan, kita dapat menerima Roh itu melalui menggunakan Alkitab secara tepat. Namun, sebagian besar orang Kristen ketika membaca Alkitab, lebih banyak menggunakan pikiran mereka daripada roh mereka. Ini merupakan kekeliruan yang serius. Membaca Alkitab tanpa berdoa berarti menjadikan Alkitab sebuah buku pengetahuan dengan huruf-huruf yang mati. Setiap kali kita membaca Alkitab, kita perlu berdoa. Efesus 6:17-18 mengatakan, “Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah dengan segala doa dan permohonan, berdoalah setiap waktu di dalam roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk semua orang kudus” (Tl.). Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa kita harus menerima firman Allah dengan doa. 


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 33

No comments: