Walaupun Allah telah menjadikan kita suatu ciptaan baru, kita
masih mungkin hidup dan bertindak dalam ciptaan lama. Orang-orang Galatia
justru hidup dan bertindak dalam ciptaan lama dalam hal berusaha memelihara
hukum Taurat oleh daging. Paulus mencoba mengembalikan mereka kepada Kristus
dan Roh itu. Dia menyuruh mereka untuk tidak lagi hidup dan bertindak dalam
ciptaan lama, tetapi hidup dan bertindak dalam roh mereka. Hidup dan bertindak
dalam Roh adalah hidup dan bertindak dalam ciptaan baru. Jika kita ingin memiliki
hidup jenis kedua, kita harus hidup oleh Roh, oleh ciptaan baru.
Ketika kita menempuh perjalanan di atas jalan raya Roh
itu, harus berhati-hati agar tidak melakukan apa-apa berdasarkan diri kita
sendiri. Janganlah kita mengendarai “mobil” kita dengan ciptaan lama, tetapi
dengan roh yang telah dilahirkan kembali. Ini berarti kita harus mengendarai
“mobil” dengan ciptaan baru. Bergairah terhadap agama atau tidak, itu tidaklah
berarti, hanya satu yang berarti, yakni ciptaan baru.
Jika kita membaca tulisan-tulisan Paulus dengan teliti, kita
masih akan menemukan satu kaidah lain yang harus kita tempuh. Kaidah ini ialah
kehidupan gereja, kehidupan Tubuh, seperti diwahyukan dalam Roma 12:1-5 dan
Efesus 4:1-16. Jadi, hidup jenis kedua ialah oleh Roh itu,
dengan ciptaan baru, dengan menuntut dan mendapatkan Kristus dan dengan
mempraktekkan satu jalur yang harus kita tempuh. Ini adalah satu kaidah, satu
prinsip, yang memimpin kita kepada sasaran Allah.
Kita semua perlu memiliki hidup oleh Roh jenis pertama. Dalam
kehidupan sehari-hari kita harus ada pekertipekerti, buah-buah Roh seperti yang
dikatakan Paulus dalam Galatia 5:22-23: Kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan
diri. Suatu kehidupan dan tindakan sehari-hari yang oleh Roh
itu akan melayakkan kita dan memperlengkapi kita untuk hidup oleh Roh jenis
kedua, yang dapat merampungkan tujuan Allah. Hidup jenis kedua ini mengandung
empat kaidah atau prinsip: Roh itu, ciptaan baru, mendapatkan Kristus, dan
kehidupan gereja. Untuk memiliki hidup jenis kedua dan bukan hanya jenis
pertama, kita perlu berada di bawah pengaturan roh, hidup oleh ciptaan baru,
menuntut Kristus agar bisa mendapatkan Dia, serta mempraktekkan kehidupan
gereja. Jika kita hanya memiliki hidup oleh Roh jenis pertama namun tidak
memiliki jenis kedua, boleh jadi kita dianggap orang sebagai manusia yang
“suci”, “rohani”, atau “pemenang”. Akan tetapi, sebenarnya kita adalah orang
yang tidak bertujuan. Sekalipun kita mungkin memiliki apa yang disebut
kekudusan, kerohanian, atau kemenangan, kita tetap tidak memiliki tujuan, sebab
kita tidak memiliki hidup oleh Roh jenis kedua untuk mencapai sasaran. Kita
perlu memiliki hidup jenis pertama untuk memperlengkapi kita, juga dengan jenis
kedua untuk merampungkan tujuan Allah, sehingga kita boleh mencapai sasaran dan
meraih pahala, yakni dengan penuh limpah menikmati Kristus dan mengalami
Kristus.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 39
No comments:
Post a Comment