Hitstat

29 August 2012

Galatia - Minggu 20 Rabu


Pembacaan Alkitab: Rm. 4:12; Flp. 3:14, 16


Walaupun Allah telah menjadikan kita suatu ciptaan baru, kita masih mungkin hidup dan bertindak dalam ciptaan lama. Orang-orang Galatia justru hidup dan bertindak dalam ciptaan lama dalam hal berusaha memelihara hukum Taurat oleh daging. Paulus mencoba mengembalikan mereka kepada Kristus dan Roh itu. Dia menyuruh mereka untuk tidak lagi hidup dan bertindak dalam ciptaan lama, tetapi hidup dan bertindak dalam roh mereka. Hidup dan bertindak dalam Roh adalah hidup dan bertindak dalam ciptaan baru. Jika kita ingin memiliki hidup jenis kedua, kita harus hidup oleh Roh, oleh ciptaan baru.

Ketika kita menempuh perjalanan di atas jalan raya Roh itu, harus berhati-hati agar tidak melakukan apa-apa berdasarkan diri kita sendiri. Janganlah kita mengendarai “mobil” kita dengan ciptaan lama, tetapi dengan roh yang telah dilahirkan kembali. Ini berarti kita harus mengendarai “mobil” dengan ciptaan baru. Bergairah terhadap agama atau tidak, itu tidaklah berarti, hanya satu yang berarti, yakni ciptaan baru.

Jika kita membaca tulisan-tulisan Paulus dengan teliti, kita masih akan menemukan satu kaidah lain yang harus kita tempuh. Kaidah ini ialah kehidupan gereja, kehidupan Tubuh, seperti diwahyukan dalam Roma 12:1-5 dan Efesus 4:1-16. Jadi, hidup jenis kedua ialah oleh Roh itu, dengan ciptaan baru, dengan menuntut dan mendapatkan Kristus dan dengan mempraktekkan satu jalur yang harus kita tempuh. Ini adalah satu kaidah, satu prinsip, yang memimpin kita kepada sasaran Allah.

Kita semua perlu memiliki hidup oleh Roh jenis pertama. Dalam kehidupan sehari-hari kita harus ada pekertipekerti, buah-buah Roh seperti yang dikatakan Paulus dalam Galatia 5:22-23: Kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Suatu kehidupan dan tindakan sehari-hari yang oleh Roh itu akan melayakkan kita dan memperlengkapi kita untuk hidup oleh Roh jenis kedua, yang dapat merampungkan tujuan Allah. Hidup jenis kedua ini mengandung empat kaidah atau prinsip: Roh itu, ciptaan baru, mendapatkan Kristus, dan kehidupan gereja. Untuk memiliki hidup jenis kedua dan bukan hanya jenis pertama, kita perlu berada di bawah pengaturan roh, hidup oleh ciptaan baru, menuntut Kristus agar bisa mendapatkan Dia, serta mempraktekkan kehidupan gereja. Jika kita hanya memiliki hidup oleh Roh jenis pertama namun tidak memiliki jenis kedua, boleh jadi kita dianggap orang sebagai manusia yang “suci”, “rohani”, atau “pemenang”. Akan tetapi, sebenarnya kita adalah orang yang tidak bertujuan. Sekalipun kita mungkin memiliki apa yang disebut kekudusan, kerohanian, atau kemenangan, kita tetap tidak memiliki tujuan, sebab kita tidak memiliki hidup oleh Roh jenis kedua untuk mencapai sasaran. Kita perlu memiliki hidup jenis pertama untuk memperlengkapi kita, juga dengan jenis kedua untuk merampungkan tujuan Allah, sehingga kita boleh mencapai sasaran dan meraih pahala, yakni dengan penuh limpah menikmati Kristus dan mengalami Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 39

No comments: