Banyak orang Kristen yang memiliki kehidupan dan tindakan
sehari-hari yang normal, namun mereka tidak memiliki hidup jenis kedua. Sasaran
hidup kristiani mereka seolah-olah hanya ingin menjadi orang yang baik, ramah,
dan wajar. Jika Anda bertanya kepada mereka, apa sasaran hidup kristiani
mereka, mereka mungkin mengatakan bahwa sasaran mereka adalah menjadi orang
Kristen yang baik untuk memuliakan Allah dan suatu hari pergi ke surga bertemu
dengan Tuhan tanpa merasa malu. Kalau Anda bertanya kepada saya di tahun-tahun
yang lampau tentang sasaran hidup Kristiani saya, saya pun akan menjawab bahwa
sasaran saya ialah menjadi orang Kristen yang baik dan berperilaku wajar bagi
kemuliaan Allah. Sekarang saya sadar, bahwa menurut Alkitab, Allah memiliki
satu tujuan tertentu, dan Ia telah meletakkan satu sasaran tertentu di hadapan
kita, yang harus kita capai. Selain kehendak dan sasaran-Nya, Ia pun telah
menyediakan satu jalan. Jalan ini boleh kita ibaratkan seperti sebuah jalan
raya yang membawa kita ke tujuan tertentu. Jalan Allah itulah jalur, kaidah,
dan prinsip yang harus kita tempuh untuk mencapai sasaran. Terpujilah Allah,
karena Ia memiliki tujuan! Ia mempunyai satu tujuan untuk dicapai dan satu
sasaran untuk dipenuhi. Ia pun telah menentukan satu jalan yang akan membawa
kita ke sasaran ini. Jalan ini adalah kaidah, prinsip, jalur yang harus kita
tempuh. Sudah tentu, ini bukan hidup oleh Roh jenis pertama, melainkan jenis
kedua, yakni hidup dalam jalur untuk mencapai sasaran Allah.
Dalam kehidupan dan tindakan kristiani kita, hidup oleh Roh
jenis kedua ini adalah satu kehidupan yang memiliki Roh itu sebagai kaidah.
Kaidah kita tidak seharusnya suatu doktrin atau teologi, juga tidak seharusnya
hukum Taurat. Maksud Paulus dalam menulis surat kepada orang-orang Galatia
ialah menunjukkan kepada mereka bahwa mereka tidak seharusnya menerima hukum
Taurat sebagai kaidah mereka lagi. Kaum beriman Galatia telah diselewengkan
dari Roh itu kepada hukum Taurat dan menerima hukum Taurat sebagai kaidah.
Paulus memberi tahu mereka bahwa mereka bodoh dan mereka harus beralih kepada
Roh itu sebagai kaidah mereka. Karena mereka memiliki hayat dan hidup oleh Roh,
maka mereka harus hidup oleh Roh sebagai kaidah mereka. Jika kita ingin
memiliki hidup jenis kedua bagi penggenapan kehendak Allah, pertama-tama kita
harus belajar hidup oleh Roh sebagai jalan, kaidah, prinsip, dan jalur kita.
Saya menganjuri semua orang saleh untuk memiliki hidup oleh Roh
jenis yang kedua. Anda perlu berdoa, “Tuhan, aku ingin mengikuti Engkau untuk
memiliki hidup oleh Roh jenis yang kedua bagi penggenapan kehendakMu. Aku tidak
mau hidup oleh doktrin, teologi, organisasi, atau konsepsi alamiah. Aku ingin
hidup oleh Roh sebagai satu-satunya jalan rayaku.”
Menurut Galatia 5:25, karena kita telah mendapatkan hayat dan
hidup oleh Roh, maka kita sekarang harus memiliki hidup oleh Roh jenis yang
kedua sebagai kaidah kita. Kita telah mendapatkan hayat oleh Roh agar kita
hidup oleh Roh, untuk merampungkan kehendak Allah. Betapa mulianya sasaran yang
ada di hadapan kita! Jalan raya yang membawa kita ke sasaran ini adalah Roh
itu, ekspresi terakhir dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Ketika
kita berjalan di atas jalan raya yang unik ini, kita tidak boleh keluar dari
rel atau berubah haluan, melainkan harus maju langsung sasaran.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 39
No comments:
Post a Comment