Hitstat

16 August 2018

Markus - Minggu 10 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 6:1-56
Doa baca: “Kemudian Yesus berkata kepada mereka: 'Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya.” (Mrk. 6:4)


Penolakan dan Kebencian Dunia


Jangan mengira kita akan disambut jika kita menginjil, menyajikan kebenaran, dan menyuplaikan hayat. Tidak, seperti Yohanes Pembaptis, Tuhan Yesus, dan murid-murid-Nya, kita pun harus siap ditolak. Setelah Tuhan ditolak oleh orang-orang Nazaret, Ia mengutus kedua belas murid-Nya. Setelah kedua belas murid itu diutus, Yohanes Pembaptis, pelopor Injil, mati mar­tir.

Bagaimana Yohanes Pembaptis bisa dihukum mati? Hukuman itu terlaksana atas permohonan Herodias. Markus 6:17-19 memberi tahu kita bahwa Herodes menyuruh orang menangkap Yohanes dan membelenggunya di penjara berhubung dengan peristiwa Herodias, istri Filipus, saudaranya, karena Herodes telah mengambilnya sebagai istri. Herodes telah berzina dengan Herodias, istri saudaranya, dan wanita tersebut membenci Yohanes Pembaptis. Yohanes dibunuh oleh kegelapan politik, oleh kegelapan orang-orang yang berkuasa. Jadi, akibat kebencian, kegelapan, dan hawa nafsu, dibunuhlah pelopor Injil yang benar dan suci itu. Ini merupakan lukisan yang jelas tentang penolakan dunia terhadap Injil.

Dalam Markus 4:35—5:43 ada gambaran masyarakat saat ini. Menurut gambar itu, masyarakat penuh dengan pemberontakan, setan-setan, usaha najis, penyakit, dan maut. Dalam Markus 6:1-29 ada gambar lain, gambar tentang penolakan, ketidakadilan, dan kebencian terhadap Injil dan orang-orang yang terlibat dalam Injil. Karena keadaannya demikian, janganlah berharap disambut oleh dunia. Jangan sekali-kali berharap dihormati dan dipandang. Tidak ada hal seperti itu bagi orang-orang yang melayani Tuhan dengan menginjil. Jika kita setia kepada Tuhan dalam ministri-Nya, kita akan diremehkan dan menderita karena ditolak, diperlakukan dengan tidak adil, dibenci, dan bahkan mati martir. Namun, janganlah kecewa karena penolakan dan kebencian dunia. Sebaliknya kita harus terdorong karenanya...


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 19

No comments: