Hitstat

07 August 2018

Markus - Minggu 9 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mat. 16:16-19; 1 Kor. 3:9
Doa baca: “Karena kami adalah kawan sekerja untuk Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah.” (1 Kor. 3:9)


Gereja adalah Ladang Allah


Kata “ladang” dalam bahasa Yunani berarti tanah yang digarap. Gereja adalah ladang Allah, tanah pertanian-Nya, tanah garapan-Nya. Jika kita memperhatikan perkataan Paulus dalam 1 Korintus 3:9 bersama-sama dengan perumpamaan tentang benih dalam Markus 4:26-29, kita akan nampak bahwa perkataan Paulus membantu kita memahami hubungan antara gereja dan kerajaan. Kerajaan ditaburkan sebagai benih dalam Kitab-kitab Injil dan dalam Surat-surat Kiriman benih ini bertumbuh dan berkembang, dan akhirnya, di dalam Kitab Wahyu, menjadi suatu tuaian. Wahyu 14 membicarakan buah sulung (ayat 4) dan kemudian masaknya tuaian (ayat 14-16). Tuaian itu akan menjadi kerajaan yang bertumbuh dengan sempurna, dan menurut 1 Korintus 3:9, ladang di mana tuaian itu bertumbuh adalah gereja. Injil Matius menunjukkan kepada kita bahwa di dalam gereja hari ini kita mempunyai realitas kerajaan.

Hamparan tanah yang kosong akan menjadi kebun, bila ada tanaman yang tumbuh, Semakin banyak tumbuhan yang tumbuh di sana, semakin terbentuklah kebun itu. Sama halnya, semakin banyak benih kerajaan bertumbuh di tanah yang telah dibajak, ladang, gereja, maka gereja akan semakin merupakan realitas kerajaan.

Di dalam hidup gereja hari ini, banyak “tanaman” bertumbuh. Jika kita belum dilahirkan kembali, kita adalah orang-orang duniawi, merupakan tanah kosong. Namun karena kita telah dilahirkan kembali, maka kita semua adalah tanaman-tanaman yang tumbuh di ladang Allah. Karena itu, kita adalah tanah garapan Allah, kebun-Nya.
Kerajaan adalah realitas dari tanaman-tanaman yang tumbuh di ladang Allah. Semakin kita bertumbuh di dalam hayat, realitas kerajaan semakin hadir bersama kita. Kita perlu memperhatikan berapa banyak realitas hidup gereja yang ada di antara kita. Besarnya realitas tergantung kepada besarnya pertumbuhan hayat..


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 16

No comments: