Pembacaan Alkitab: Mat. 16:16-19; 1 Kor. 3:9
Doa baca: “Karena
kami adalah kawan sekerja untuk Allah; kamu adalah ladang Allah, bangunan
Allah.” (1 Kor. 3:9)
Gereja adalah Ladang Allah
Kata “ladang” dalam bahasa
Yunani berarti tanah yang digarap. Gereja adalah ladang Allah, tanah
pertanian-Nya, tanah garapan-Nya. Jika kita memperhatikan perkataan Paulus dalam
1 Korintus 3:9 bersama-sama dengan perumpamaan tentang benih dalam Markus
4:26-29, kita akan nampak bahwa perkataan Paulus membantu kita memahami
hubungan antara gereja dan kerajaan. Kerajaan ditaburkan sebagai benih dalam
Kitab-kitab Injil dan dalam Surat-surat Kiriman benih ini bertumbuh dan
berkembang, dan akhirnya, di dalam Kitab Wahyu, menjadi suatu tuaian. Wahyu 14
membicarakan buah sulung (ayat 4) dan kemudian masaknya tuaian (ayat 14-16).
Tuaian itu akan menjadi kerajaan yang bertumbuh dengan sempurna, dan menurut 1
Korintus 3:9, ladang di mana tuaian itu bertumbuh adalah gereja. Injil Matius
menunjukkan kepada kita bahwa di dalam gereja hari ini kita mempunyai realitas
kerajaan.
Hamparan tanah yang kosong
akan menjadi kebun, bila ada tanaman yang tumbuh, Semakin banyak tumbuhan yang
tumbuh di sana, semakin terbentuklah kebun itu. Sama halnya, semakin banyak
benih kerajaan bertumbuh di tanah yang telah dibajak, ladang, gereja, maka
gereja akan semakin merupakan realitas kerajaan.
Di dalam hidup gereja hari
ini, banyak “tanaman” bertumbuh. Jika kita belum dilahirkan kembali, kita
adalah orang-orang duniawi, merupakan tanah kosong. Namun karena kita telah
dilahirkan kembali, maka kita semua adalah tanaman-tanaman yang tumbuh di
ladang Allah. Karena itu, kita adalah tanah garapan Allah, kebun-Nya.
Kerajaan adalah realitas
dari tanaman-tanaman yang tumbuh di ladang Allah. Semakin kita bertumbuh di
dalam hayat, realitas kerajaan semakin hadir bersama kita. Kita perlu
memperhatikan berapa banyak realitas hidup gereja yang ada di antara kita.
Besarnya realitas tergantung kepada besarnya pertumbuhan hayat..
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 16
No comments:
Post a Comment