Pembacaan Alkitab: Yes. 53:2-3; Mrk. 6:1-44
Doa baca: “Sebagai
taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak
tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun
tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang
yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina,
sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk
hitungan.” (Yes. 53:2-3)
Diremehkan Orang
Nubuat dalam Yesaya 53:2-3
adalah mengenai Tuhan menurut daging dalam keinsanian-Nya, bukan menurut Roh
dalam keilahian-Nya (Rm. 1:4). Dalam keinsanian-Nya, Dia adalah tunas dari
tanah kering, tunas yang keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang tumbuh dari
pangkalnya, sebuah Tunas bagi Daud, Tunas yang adalah seorang Manusia dan Hamba
TUHAN, keluar dari keturunan Daud menurut daging (Rm. 1:3). Di dalam keilahian-Nya,
Ia adalah Tunas TUHAN bagi keindahan dan kemuliaan (Yes. 4:2), Putra Allah yang
dinyatakan dalam kekuatan menurut Roh (Rm. 1:4).
Hanya dalam Injil Markus
Tuhan Yesus disebut tukang kayu. Orang-orang yang menolak Dia bertanya,
“Bukankah Ia ini tukang kayu?” Mereka memakai kata “tukang kayu” dengan sikap
menghina. Kata “menolak” dalam Markus 6:3 dalam bahasa aslinya adalah
“tersandung karena”, menunjukkan bahwa orang-orang Nazaret menolak
Hamba-Penyelamat. Mengapa mereka tersandung karena Dia? Mereka tersandung
karena Dia, sebab meskipun di satu pihak mereka mendengar kata-kata indah yang
keluar dari mulut-Nya dan melihat beberapa perbuatan-Nya yang menakjubkan,
namun di pihak lain mereka memandang-Nya tidak memiliki status atau gelar yang
tinggi. Mereka melihat-Nya tak lain sebagai seorang tukang kayu. Karena itu,
mereka tersandung dan meremehkan Dia.
Ketika Yesus ditolak, Dia
mengutus kedua belas murid. Kita percaya semakin kita ditolak, semakin banyak
orang beriman dalam pemulihan Tuhan akan pergi menginjil, menyajikan kebenaran,
dan menyuplaikan hayat.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 18
No comments:
Post a Comment