Hitstat

14 August 2018

Markus - Minggu 10 Selasa


Pembacaan Alkitab: Yes. 53:2-3; Mrk. 6:1-44
Doa baca: “Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering. Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya. Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup mukanya terhadap dia dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan.” (Yes. 53:2-3)


Diremehkan Orang


Nubuat dalam Yesaya 53:2-3 adalah mengenai Tuhan menurut daging dalam keinsanian-Nya, bukan menurut Roh dalam keilahian-Nya (Rm. 1:4). Dalam keinsanian-Nya, Dia adalah tunas dari tanah kering, tunas yang keluar dari tunggul Isai, dan taruk yang tumbuh dari pangkalnya, sebuah Tunas bagi Daud, Tunas yang adalah seorang Manusia dan Hamba TUHAN, keluar dari keturunan Daud menurut daging (Rm. 1:3). Di dalam keilahian-Nya, Ia adalah Tunas TUHAN bagi keindahan dan kemuliaan (Yes. 4:2), Putra Allah yang dinyatakan dalam kekuatan menurut Roh (Rm. 1:4).

Hanya dalam Injil Markus Tuhan Yesus disebut tukang kayu. Orang-orang yang menolak Dia bertanya, “Bukankah Ia ini tukang kayu?” Mereka memakai kata “tukang kayu” dengan sikap menghina. Kata “menolak” dalam Markus 6:3 dalam bahasa aslinya adalah “tersandung karena”, menunjukkan bahwa orang-orang Nazaret menolak Hamba-Penyelamat. Mengapa mereka tersandung karena Dia? Mereka tersandung karena Dia, sebab meskipun di satu pihak mereka mendengar kata-kata indah yang keluar dari mulut-Nya dan melihat beberapa perbuatan-Nya yang menakjubkan, namun di pihak lain mereka memandang-Nya tidak memiliki status atau gelar yang tinggi. Mereka melihat-Nya tak lain sebagai seorang tukang kayu. Karena itu, mereka tersandung dan meremehkan Dia.

Ketika Yesus ditolak, Dia mengutus kedua belas murid. Kita percaya semakin kita ditolak, semakin banyak orang beriman dalam pemulihan Tuhan akan pergi menginjil, menyajikan kebenaran, dan menyuplaikan hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 18

No comments: