Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:35—5:43
Doa baca: bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa
bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:43
Keilahian dan Keinsanian
Tuhan Yesus
Dalam Markus 5:25-34 kita
nampak, seorang perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun datang
ke tengah kerumunan orang di belakang Tuhan, menyentuh jubah-Nya, dan
memperoleh kesembuhan.
Jubah Tuhan melambangkan
perilaku insaniNya yang sempurna, kesempurnaan kebajikan insani-Nya. Menyentuh
jubah-Nya sebenarnya berarti menyentuh diri-Nya dalam keinsanian-Nya, yaitu
perwujudan Allah (Kol. 2:9). Melalui penyentuhan itu, kekuatan ilahi-Nya
ditransfusikan ke dalam orang yang menyentuh melalui kesempurnaan
keinsanian-Nya, dan menjadi kesembuhannya. Allah yang tinggal dalam terang yang
tak dapat didekati, menjadi dapat tersentuh di dalam Dia melalui keinsanian-Nya
untuk keselamatan dan kenikmatan perempuan itu. Inilah pelayanan
Hamba-Penyelamat sebagai Hamba Allah bagi orang dosa yang sakit.
Dalam Markus 5:34 Tuhan
berkata kepada perempuan itu, “Hai
anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan damai dan tetaplah
sembuh dari penyakitmu!” Kekuatan Hamba-Penyelamat dalalm penyembuhan
mengekspresikan keilahian-Nya (ayat 30), firmanNya yang diberikan dengan kasih
dan karunia dalam simpati, mengekspresikan keinsanian-Nya.
Penyakit dari perempuan ini
melambangkan kebocoran esens hayat. Sejak kejatuhan manusia, setiap keturunan
Adam telah menderita sakit itu. Sebagai orang dosa yang telah jatuh, kita semua
terkena wabah kebocoran esens hayat. Karena penyakit ini, setiap keturunan
Adam, setiap orang dosa yang telah jatuh, berangsur-angsur mati. Tapi kita
telah disembuhkan dan dihidupkan, dan kini kita ada dalam kehidupan gereja,
dalam kerajaan. Betapa kita menikmati pelayanan Injil Hamba Penyelamat kita!
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment