Hitstat

11 August 2018

Markus - Minggu 9 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 4:35—5:43
Doa baca: bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat. 13:43


Keilahian dan Keinsanian Tuhan Yesus


Dalam Markus 5:25-34 kita nampak, seorang perempuan yang sakit pendarahan selama dua belas tahun datang ke tengah kerumunan orang di belakang Tuhan, menyentuh jubah-Nya, dan memperoleh kesembuhan.

Jubah Tuhan melambangkan perilaku insaniNya yang sempurna, kesempurnaan kebajikan insani-Nya. Menyentuh jubah-Nya sebenarnya berarti menyentuh diri-Nya dalam keinsanian-Nya, yaitu perwujudan Allah (Kol. 2:9). Melalui penyentuhan itu, kekuatan ilahi-Nya ditransfusikan ke dalam orang yang menyentuh melalui kesempurnaan keinsanian-Nya, dan menjadi kesembuhannya. Allah yang tinggal dalam terang yang tak dapat didekati, menjadi dapat tersentuh di dalam Dia melalui keinsanian-Nya untuk keselamatan dan kenikmatan perempuan itu. Inilah pelayanan Hamba-Penyelamat sebagai Hamba Allah bagi orang dosa yang sakit.

Dalam Markus 5:34 Tuhan berkata kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan damai dan tetaplah sembuh dari penyakitmu!” Kekuatan Hamba-Penyelamat dalalm penyembuhan mengekspresikan keilahian-Nya (ayat 30), firmanNya yang diberikan dengan kasih dan karunia dalam simpati, mengekspresikan keinsanian-Nya.

Penyakit dari perempuan ini melambangkan kebocoran esens hayat. Sejak kejatuhan manusia, setiap keturunan Adam telah menderita sakit itu. Sebagai orang dosa yang telah jatuh, kita semua terkena wabah kebocoran esens hayat. Karena penyakit ini, setiap keturunan Adam, setiap orang dosa yang telah jatuh, berangsur-angsur mati. Tapi kita telah disembuhkan dan dihidupkan, dan kini kita ada dalam kehidupan gereja, dalam kerajaan. Betapa kita menikmati pelayanan Injil Hamba Penyelamat kita!


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 17

No comments: