Hitstat

31 August 2018

Markus - Minggu 12 Jumat


Pembacaan Alkitab: Mrk. 7:31—8:26
Doa baca: “Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata kepadanya: 'Efata!', artinya: Terbukalah!” (Mrk. 7:34)


Firman yang Menyembuhkan


Secara khusus, kita perlu penyembuhan dari ketulian dan kebisuan kita. Penyembuhan adalah langkah yang lain, langkah yang maju, dalam melaksanakan pelayanan Injil Hamba-Penyelamat.

Kita telah menunjukkan bahwa Injil Markus adalah kitab yang terus maju. Selangkah demi selangkah kita maju dari perawatan Tuhan kepada penyembuhan-Nya akan ketulian dan kebisuan kita. Kita perlu mengatakan, “O Tuhan Yesus, terima kasih atas perawatan-Mu. Engkau merawatku dengan tujuan menyembuhkan aku. Tuhan, perawatan-Mu adalah bagi penyembuhan ketulian dan kebisuanku.” Jika kita mau menerima penyembuhan yang khusus atas telinga dan lidah kita, kita perlu Tuhan menjamah kita dengan tepat.

Sejak kita datang ke dalam hidup gereja, kita telah menikmati Dia sebagai roti kita. Perawatan mengikuti penyingkapan hati kita dan diikuti oleh penyembuhan ketulian dan kebisuan kita.

Menurut Markus 7:33, Tuhan menjauhkan orang yang tuli dan bisu dari kerumunan, menusukkan jari-Nya ke dalam telinga-Nya, dan kemudian menjamah lidahnya. Ini menunjukkan bahwa jika kita ingin telinga kita disembuhkan, kita perlu Tuhan membawa kita ke dalam tempat yang pribadi. Kemudian, secara pribadi, Dia akan menusukkan jari-Nya ke dalam telinga kita dan menjamah lidah kita dengan ludah-Nya. Ini menandakan bahwa organ bicara kita perlu diurapi dengan firman yang keluar dari mulut Tuhan.

Oh, betapa kita perlu Tuhan membuka telinga kita! Karena telinga kita sudah terlalu lama tertutup terhadap pembicaraan Allah. Kita juga perlu esens dari perkataan Tuhan untuk diterapkan pada lidah kita. Kita tidak dapat berbicara, kita bisu, karena kita kekurangan ludah Tuhan, esens dari firman yang keluar dari mulut-Nya. Lidah kita perlu dijamah oleh esens ini. Kita perlu membiarkan esens perkataan Tuhan menjadi pengurapan yang diterapkan kepada lidah kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 23

No comments: