Hitstat

21 August 2018

Markus - Minggu 11 Selasa


Pembacaan Alkitab: Mrk. 7:1-23
Doa baca: “Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu.” (Mrk.7:17)


Tuhan Mengatur Situasi untuk Berbicara


Tuhan menyingkapkan kepada murid-murid-Nya dengan sejelas-jelasnya keadaan batin manusia. Akhirnya mereka nampak dengan jelas, tidak hanya keadaan lahir manusia, juga keadaan batin manusia. Sebagai persona insani-ilahi, Tuhan Yesus menyembuhkan penyakit manusia. Penyembuhan tersebut tidak hanya menyangkut penyakit luaran kita, tetapi terutama tentang penyakit batin kita. Tentang ini, dalam Markus 7 terdapat langkah yang penting dalam pelayanan Injil Hamba-Penyelamat. Sebelum pasal 7, pelayanan Injil Tuhan berhubungan dengan keadaan luaran manusia. Tetapi orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat para penentang, memberi peluang baik bagi Tuhan untuk menjamah keadaan batin manusia yang telah jatuh.

Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam pasal 7 adalah para penentang profesional. Mungkin sebelum mereka turun dari Yerusalem ke tempat Tuhan Yesus, mereka telah dilatih untuk memata-matai Dia, mencari alasan untuk menangkap-Nya dan menghukum mati Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu mungkin berkata satu sama lain, “Orang ini Iblis dan kita harus menyingkirkan-Nya. Kita harus mencari sesuatu untuk meyakinkan pemerintah Romawi agar menghukum mati orang ini.” Para mata-mata yang terlatih dan profesional ini mengira mereka telah menemukan dasar untuk menuduh Tuhan Yesus dalam hal makan dengan tangan yang tidak dibasuh. Padahal, mereka malah membuka jalan bagi-Nya untuk membicarakan keadaan batin manusia.

Kita dapat membandingkan Tuhan Yesus dalam pasal 7 dengan seorang ahli bedah yang sedang mengoperasi seorang pasien. Kita juga bisa mengatakan bahwa para penentang profesional itu mempersiapkan “ruang bedah” untuk “pengoperasian” Tuhan. Kemudian Ia membuka hati manusia dan menyingkapkan kondisi batinnya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 20

No comments: