Hitstat

30 August 2018

Markus - Minggu 12 Kamis


Pembacaan Alkitab: Mrk. 7:31—8:26
Doa baca: “Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata kepadanya: 'Efata!', artinya: Terbukalah!” (Mrk. 7:34)


Menyembuhkan Orang Tuli dan Bisu


Dalam Markus 7:31-37 kita melihat Tuhan menyembuhkan seorang yang tuli dan bisu. Sebelum pasal 7, kebanyakan penyembuhan dalam Injil Markus adalah penyembuhan keseluruhan diri seseorang. Tetapi dalam 7:31-37 kita melihat penyembuhan organ yang khusus. Terutama penyembuhan akan tiga organ: mata, telinga, dan lidah.

Orang yang tuli dan bisu (Mrk. 7:32) melambangkan orang yang tuli dan bisu secara rohani, tidak mampu mendengar suara Allah dan memuji Dia (Yes. 35:6) dan berkata-kata bagi-Nya (Yes. 56:10). Keselamatan penyembuhan Hamba-Penyelamat mampu menyembuhkan ketulian dan kebisuan.

Markus 7:33-34 mengatakan, “Sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata kepadanya, 'Efata!', artinya: Terbukalah!” Hamba-Penyelamat menusukkan jari-Nya ke dalam telinga orang tuli menunjukkan penanggulangan-Nya terhadap organ pendengaran (lihat Yes. 50:4-5; Ayb. 33:14-16), dan Ia menjamah lidahnya dengan air ludah menandakan pengurapan-Nya atas organ bicara orang bisu itu dengan perkataan yang keluar dari mulut-Nya. Ini adalah suatu penyembuhan.

Orang yang tuli dan bisu dalam Markus 7:31-37 menunjukkan kondisi kita hari ini. Tahukah Anda mengapa kita sulit berbicara dalam sidang-sidang? Kita sulit berbicara karena kita ceroboh dalam mendengarkan pembicaraan Tuhan. Jika kita teliti dalam pendengaran kita, kita akan berbicara dengan spontan. Kita perlu mempraktikkan mendengarkan pembicaraan Tuhan. Ketika kita mendengarkan firman, firman itu akan meresapi diri kita. Kemudian kita akan mampu berbicara dengan lancar.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 1, Berita 23

No comments: