Pembacaan
Alkitab: Mrk. 7:31—8:26
Doa baca: “Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata
kepadanya: 'Efata!', artinya: Terbukalah!” (Mrk. 7:34)
Menyembuhkan Orang Tuli dan
Bisu
Dalam Markus 7:31-37 kita
melihat Tuhan menyembuhkan seorang yang tuli dan bisu. Sebelum pasal 7,
kebanyakan penyembuhan dalam Injil Markus adalah penyembuhan keseluruhan diri
seseorang. Tetapi dalam 7:31-37 kita melihat penyembuhan organ yang khusus.
Terutama penyembuhan akan tiga organ: mata, telinga, dan lidah.
Orang yang tuli dan bisu
(Mrk. 7:32) melambangkan orang yang tuli dan bisu secara rohani, tidak mampu
mendengar suara Allah dan memuji Dia (Yes. 35:6) dan berkata-kata bagi-Nya
(Yes. 56:10). Keselamatan penyembuhan Hamba-Penyelamat mampu menyembuhkan
ketulian dan kebisuan.
Markus 7:33-34 mengatakan,
“Sesudah Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian, Ia
memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu Ia meludah dan meraba lidah
orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus mendesah dan berkata
kepadanya, 'Efata!', artinya: Terbukalah!” Hamba-Penyelamat menusukkan jari-Nya
ke dalam telinga orang tuli menunjukkan penanggulangan-Nya terhadap organ
pendengaran (lihat Yes. 50:4-5; Ayb. 33:14-16), dan Ia menjamah lidahnya dengan
air ludah menandakan pengurapan-Nya atas organ bicara orang bisu itu dengan
perkataan yang keluar dari mulut-Nya. Ini adalah suatu penyembuhan.
Orang yang tuli dan bisu
dalam Markus 7:31-37 menunjukkan kondisi kita hari ini. Tahukah Anda mengapa
kita sulit berbicara dalam sidang-sidang? Kita sulit berbicara karena kita
ceroboh dalam mendengarkan pembicaraan Tuhan. Jika kita teliti dalam
pendengaran kita, kita akan berbicara dengan spontan. Kita perlu mempraktikkan
mendengarkan pembicaraan Tuhan. Ketika kita mendengarkan firman, firman itu
akan meresapi diri kita. Kemudian kita akan mampu berbicara dengan lancar.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 23
No comments:
Post a Comment