Pembacaan
Alkitab: Mrk. 4:35—5:43
Doa baca: “Ia pun bangun, membentak angin itu dan berkata kepada danau itu:
'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali.” (Mrk.
4:39)
Kuasa Menundukkan
Pemberontakkan
Si pemberontak, Satan,
memakai malaikat-malaikatnya di udara dan roh-roh jahatnya di dalam air untuk
membangkitkan pemberontakan. Karena itu, datanglah topan yang dahsyat, dan
ombak menyembur masuk ke dalam perahu. Markus 4:38 mengatakan, “Pada waktu itu Yesus sedang tidur di
buritan memakai bantal. Lalu murid-murid-Nya membangunkan Dia dan berkata
kepada-Nya, 'Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita binasa?'”
Hamba-Penyelamat sedang tidur dengan tenang di dalam perahu yang diserang
badai, sementara muridmurid sangat ketakutan karenanya. Ini menunjukkan, bahwa
Ia berada di atas badai yang mengancam dan tidak terganggu olehnya. Asalkan
murid-murid itu memiliki penyertaan-Nya di dalam perahu mereka, dengan beriman
kepada-Nya (ayat 40), mereka seharusnya berbagian dalam perhentian-Nya dan
menikmati damai sejahtera-Nya.
Karena takutnya, murid-murid
membangunkan Hamba-Penyelamat yang sedang tidur dan berkata kepada-Nya, “Guru, tidak pedulikah Engkau kalau kita
binasa?” Ayat 39 mengatakan, “Ia pun bangun, membentak angin itu dan
berkata kepada danau itu, 'Diam! Tenanglah!' Lalu angin itu reda dan danau itu
menjadi teduh sekali.” Pada waktu murid-murid mengikuti Dia, Hamba-Penyelamat,
sebagai seorang manusia yang berkekuasaan ilahi, mengendalikan badai yang
mengancam mereka.
Hamba-Penyelamat membentak
angin dan memberi perintah kepada danau itu supaya tenang karena di udara
(angin) ada malaikat-malaikat yang jatuh milik Satan (Ef. 6:12), dan di dalam
laut ada setan-setan (Mat. 8:32). Para malaikat yang telah jatuh di udara dan
setan-setan di dalam air bekerja sama untuk menghambat Hamba-Penyelamat agar
tidak bisa ke seberang danau itu, karena mereka tahu, bahwa Ia akan mengusir
setan-setan di sana (Mrk. 5:1-20).
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 1, Berita 17
No comments:
Post a Comment