Pembacaan Alkitab: Mrk.
13:1-37
Doa baca: “Ketika Yesus keluar dari Bait Allah,
seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, 'Guru, lihatlah betapa besarnya batu-batu
itu dan betapa megahnya gedung-gedung itu!'” (Mrk. 13:1)
Kristus
sebagai Pengganti yang Universal
Markus 13 bukan hanya pasal mengenai nubuat, tetapi
juga perkataan persiapan yang diberikan oleh Tuhan Yesus bagi para
pengikut-Nya. Dalam Markus pasal 11, Tuhan Yesus menyucikan Bait (11:15-17).
Dalam pengertian sesungguhnya, Tuhan menghukum Bait. Setelah menyucikan Bait,
Tuhan Yesus berhadapan dengan para pemimpin Yudaisme, khususnya mereka yang peduli
terhadap Bait. Setelah penanggulangan yang menyeluruh secara demikian terhadap
Bait dan terhadap para pemimpin Yahudi, Tuhan pergi meninggalkan Bait. Markus
13:1 menunjukkan dengan jelas bahwa murid-murid Tuhan masih diduduki dengan
konsepsi tradisional tentang Bait, yang adalah tanda atau simbol dari agama
Yahudi. Bagi murid-murid yang masih memiliki pandangan sedemikian terhadap Bait
berarti mereka sepenuhnya masih diduduki oleh agama mereka yang usang.
Ketika Tuhan Yesus berada di bumi, tujuan Allah
dalam pengaturan-Nya adalah mengubah zaman dari hal-hal yang usang kepada
Kristus. Allah menghendaki Kristus menggantikan hal-hal dari zaman terdahulu.
Kristus sebagai pengganti yang universal kali pertama diwahyukan di Gunung
Perubahan. Tuhan membawa tiga orang murid-Nya ke puncak gunung ini untuk
menunjukkan kepada mereka bahwa Allah dalam pengaturan-Nya bermaksud mengganti
segala sesuatu dengan Kristus. Segala sesuatu dan setiap orang harus digantikan
dengan Kristus, Sang Almuhit.
Ketika Tuhan Yesus menyucikan Bait, Dia sedang
bersiap untuk menggantikan hal-hal yang usang dengan diri-Nya sendiri. Dia
sedang menyingkirkan, menghapuskan hal-hal dari zaman lama untuk mempersiapkan
jalan bagi murid-murid- Nya guna mengambil Dia sebagai pengganti mereka. Dia
sedang mempersiapkan mereka untuk dibawa ke dalam kematian dan kebangkitan-Nya
sehingga Dia bisa menjadi pengganti mereka yang almuhit.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2, Berita 41
No comments:
Post a Comment