Pembacaan Alkitab: Mrk. 14:27-42;
16:7
Doa baca: “Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada
murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu
akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.” (Mrk. 16:7)
Menyingkapkan
Situasi Manusia
Kapan kala Tuhan
mewahyukan sesuatu mengenai diri-Nya dalam pengaturan-Nya, Dia menyingkapkan
situasi kita yang sesungguhnya. Dalam Markus 8, Petrus menerima wahyu bahwa
Yesus itu Kristus, kemudian Tuhan menyingkapkan dia sebagai Iblis. Selain itu,
Tuhan selanjutnya menyingkapkan diri Petrus, hayat jiwanya. Pendirian meja
Tuhan mewahyukan kematian Tuhan, kebangkitan-Nya, Tuhan sendiri, dan
perluasan-Nya, Tubuh mistikal-Nya. Segera setelah wahyu ini, manusia alamiah,
diri, kehendak diri, pikiran, dan angan-angan Petrus dan murid-murid
disingkapkan. Penyingkapan ini adalah secara pelaksanaan dibawa masuk ke dalam
kematian Tuhan.
Kita perlu
nampak bahwa dalam pasal 14 dan 15 dari Injil Markus, Petrus dibawa masuk ke
dalam penyaliban Tuhan. Petrus mengatakan bahwa meskipun semua orang
tersandung, dia tidak akan tersandung, bahkan melanjutkan perkataannya, “Sekalipun aku harus mati bersama-sama
Engkau, aku tidak akan menyangkal Engkau” (Mrk. 14:31). Namun, tidak lama
setelah menyombongkan diri, dia sepenuhnya menyangkal Tuhan Yesus. Setelah
menyangkal Dia, Petrus menangis. Dia menangis karena dia telah disalibkan.
Meskipun Petrus menyangkal Tuhan, dia tidak menyerah, dia maju terus untuk
masuk ke dalam kebangkitan Tuhan. Pada hari kebangkitan Tuhan, malaikat secara
khusus menyebut nama Petrus di dalam perkataannya kepada para perempuan yang
datang ke kubur di pagi hari (Mrk. 16:7).
Injil Markus
mewahyukan bahwa Tuhan Yesus bermaksud membawa para pengikut-Nya bersama Dia ke
dalam kematian dan kebangkitan-Nya, terlebih ke dalam kenaikan-Nya. Dalam
kenaikanNya mereka diutus pergi memberitakan Injil sampai ke ujung bumi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 45
No comments:
Post a Comment