Hitstat

29 November 2018

Markus - Minggu 25 Kamis


Pembacaan Alkitab: 1 Tim. 3:16
Doa baca: “Sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: ‘Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa-bangsa; yang dipercayai di dalam dunia, diangkat dalam kemuliaan.’” (1 Tim. 3:16)


Kelayakan Kristus Menjadi Penebus Kekal


Dalam Matius 3 kita nampak tiga dari Trinitas sebagai unik yang berbeda: Bapa di surga, Putra di bumi, dan Roh yang turun sebagai burung merpati dari udara. Menurut Matius 1, Kristus dikandung dari Roh Kudus. Hal ini berhubungan dengan Yohanes 1:14, ayat yang memberi tahu kita bahwa firman menjadi daging. Menurut Injil Yohanes, firman adalah Putra Allah. Ketika Tuhan Yesus dikandung dari Roh itu dalam kandungan Maria, hal itu adalah inkarnasi Putra Allah, firman menjadi daging. Karena itu, 1 Timotius 3:16 berbicara tentang kebesaran rahasia ibadah, yaitu Allah ternyata dalam daging. Matius 1:18 dan 20, Yohanes 1:14 dan 1 Timotius 3:16 semua mengacu kepada hal yang sama. Keterkandungan Tuhan Yesus dari Roh Kudus adalah inkarnasi Putra Allah, dan inkarnasi Putra Allah adalah Allah dinyatakan dalam daging. Bila kita menjajarkan ayat-ayat ini, kita memiliki Roh Kudus bagi keterkandungan Yesus, Putra untuk inkarnasi, dan Allah bagi manifestasi. Ini menunjukkan bahwa Roh, Putra Allah, dan Allah sendiri adalah satu.

Karena Kristus dikandung dari Roh Kudus, Dia adalah manusia Allah. Pada Dia ada perbauran keilahian dengan keinsanian. Karena itu, ketika dibaptis, Dia dibaptis sebagai Manusia-Allah. Dalam prinsip yang sama, ketika Dia mati di atas salib, Dia mati sebagai Manusia-Allah. Keinsanian-Nya melayakkan Dia mati bagi kita. Karena Dia adalah seorang manusia, Dia memiliki darah untuk dicurahkan bagi pencucian dosa-dosa kita. Sebagai Putra Allah, keilahian-Nya menjadi khasiat kekal dari darah penebusan-Nya. Karena itu, keinsanian-Nya melayakkan Dia untuk menjadi Penebus dan Pengganti kita; keilahian-Nya membuat kelayakan-Nya memiliki kekuatan kekal.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 3, Berita 49

No comments: